Jakarta (ANTARA News) - Demi memperkuat kinerja kabinet, Ketua DPR-RI Agung Laksono mendukung segera diadakannya reshuffle dengan tetap mempertimbangkan akomodasi berbagai aliran dalam koalisi yang sudah besar ini. "Partai Golkar memang belum membahas soal ini, tapi kami punya stok profesional yang berlimpah jika dimintakan dalam proses reshuffle itu. Kami tak akan memaksakan, serahkan saja kepada Presiden untuk melaksanakannya," kata Agung Laksono, di Kediaman resminya Kompleks Widya Candra Jakarta Selatan usai buka puasa bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu. Mengenai munculnya gerakan-gerakan menentang kepemimpinan Presiden Yudhoyono di dalam tubuh Golkar, Agung mengatakan, hal itu masih dalam batas kewajaran. "Ada elemen-elemen dalam partai Golkar yang mengkritisi kinerja kabinet, itu wajar saja sebagai upaya mengoreksi hal-hal yang belum maksimal dilaksanakan di beberapa daerah maupun di sejumlha sektor," katanya. Menjawab pertanyaan, Agung bersikeras partai Golkar tidak pernah meminta kadernya duduk dalam kabinet, itu hak prerogatif Presiden. Juga dalam reshuffle, tidak mutlak partai Golkar sebagai partai terbesar mendapat jatah banyak. "Tapi wajarkan kalau partai Golkar memperolehnya secara proposional," kilahnya. Terhadap kemungkinan perampingan organisasi Kabinet Indonesia Bersatu, menurut Agung itu sangat sulit saat ini. "Kadung koalisinya sudah besar, namun, akomodasinya juga harus profesional," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006