Di cabang tersebut, juara umum diraih Jakarta dengan perolehan tiga medali emas pada nomor perorangan putra, beregu putra, dan beregu putri dan satu medali perak pada nomor perorangan putri.
Medali emas lainnya diraih oleh Sumatera Utara (Sumut) sebanyak dua medali serta Jawa Tengah (Jateng) dan Bali, yang masing-masing memperoleh satu emas.
Meski para pegolf berjuang keras meraih medali emas pada perhelatan PON kali ini, namun berbagai usaha itu rupanya tak membuat mereka mengesampingkan bidang akademik.
Salah satunya dialami oleh pegolf dari Jawa Tengah, Amadeus Christian Susanto alias Yoyo. Meski dirinya terus berjuang dengan latihan yang padat hingga meraih medali emas cabang golf di PON 2024 dengan nomor foursome putra, pendidikan tetap tidak dikesampingkan.
Ia mengaku manajemen waktu yang baik sangat diperlukan agar bisa tetap menjalankan perkuliahan sembari mengejar prestasi dalam golf.
Apalagi dahulu Yoyo sempat menjalankan kuliah di luar negeri, tepatnya di Campell University, Amerika Serikat (AS) dan kini studi itu masih berlanjut di Universitas Pelita Harapan, Jakarta.
"Manajemen waktunya antara golf dan kuliah sudah terbiasa sejak kuliah di luar negeri dulu," ucap Yoyo.
Pasangan Yoyo dalam pertandingan foursome putra, Nicolas Angga Wiyono turut mengaku tidak merasa sulit dalam membagi waktu antara latihan maupun pertandingan golf dengan sekolah karena saat ini ia menjalankan homeschooling.
Nicolas menilai bidang akademik tetap penting meskipun golf merupakan hobinya dan telah berhasil membawa namanya terkenal.
Tak hanya Yoyo dan Nicolas, banyak atlet golf lainnya peraih emas di PON 2024 yang tetap bisa berprestasi di bidang golf dan tak meninggalkan akademik.
Beberapa di antaranya, yakni Viera Permata Rosada alias Ocha, Meva Helina Schmit, dan Putu Mayvil Widya Handayan.
Ocha, berhasil meraih dua medali emas untuk Sumatera Utara (Sumut) pada cabang golf di PON 2024 dengan nomor perorangan putri dan foursome mix itu, saat ini sedang mengemban pendidikan di Sam Houston State University, Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Ocha sumbang emas pertama untuk Sumut di golf perorangan putri PON
Dia bahkan tetap mengikuti banyak turnamen golf di universitas tempatnya belajar dan bisa terus mengejar prestasi akademik.
Tak hanya membawa nama universitasnya, Ocha pun kerap mengharumkan nama Indonesia dalam berbagai turnamen antar-universitas di Negeri Paman Sam.
Berbagai turnamen di universitas tersebut tentunya menjadi bekal tersendiri sebelum kembali ke Indonesia tiga bulan menuju perhelatan PPN 2024.
Begitu pula dengan Meva dan Mayvil. Kedua atlet golf yang menyumbangkan satu medali emas untuk Bali di nomor foursome putri tersebut bahkan bisa mengejar universitas yang diinginkan melalui prestasi di bidang golf.
Meva, mendapatkan beasiswa penuh di Kennesaw State University Athletics, AS, berkat berbagai pencapaiannya di bidang golf. Di sana ia mendapatkan pelatihan golf dan akademis.
Di Negeri Adidaya, Meva pun banyak mengikuti berbagai turnamen golf membawa nama universitas maupun Indonesia.
Sementara Mayvil, berhasil masuk ke Universitas Udayana, Bali, melalui jalur prestasi, yakni olahraga di bidang golf.
Baik Meva maupun Mayvil merasa golf bukanlah halangan untuk mereka tetap berprestasi di bidang akademis, melainkan harus menjadi penopang dan penyemangat untuk menjalankan kegiatan akademis di perguruan tinggi.
Baca juga: Hasil akhir golf PON 2024, didominasi DKI Jakarta dan Sumut
Selanjutnya: Dukungan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024