Jakarta (ANTARA News)<.b> - Imam Masjid Al Aqsha, Palestina, Syeikh Mohd. Siyyam, mengatakan saat ini Palestina belum membutuhkan bantuan tenaga sukarelawan dari Indonesia, namun lebih membutuhkan bantuan doa, dukungan politik dan materi. "Dari sisi bantuan mujahidin surplus," kata Syeikh Mohd. Siyyam, saat memberikan ceramah dan tanya jawab dengan kaum Muslimin di kediaman Menpora Adhyaksa Dault, di Jakarta, Senin. Hadir pada acara tersebut antara lain Menpera Yusuf Asyari, anggota DPR Tamsil Linrung (Fraksi PKS), pengacara Eggy Sudjana, Ketua Hizbut Tahrir Indonesia, Hafidz Abdurahman, dan Sekjen Forum Umat Islam Indonesia, Muhammad Khaththath, serta jamaah Arena Remaja Islam Setia Budi, Karet. Syeikh Mohd. Siyyam meminta agar masyarakat Indonesia selalu berdoa agar kemenangan datang bagi masyarakat Palestina. "Doakan kami terutama usai shalat," katanya. Ia juga meminta bantuan politik Indonesia, terutama dari media massa. Media Barat, katanya, selalu menggambarkan bangsa Yahudi atau Israel sebagai pihak yang cinta damai tetapi dianiaya. Sementara bangsa Palestina digambarkan sebagai pihak yang suka perang, teroris dan sebagainya. "Media massa harus menjelaskan fakta sesungguhnya bahwa Palestina yang dianiaya Israel," tegasnya. Syeikh Mohd. Siyyam yang telah tiga kali datang ke Indonesia juga meminta bantuan materil dari masyarakat Indonesia dan dunia, terutama setelah AS meminta penghentian segala bentuk transfer dana ke Palestina. Saat ini, katanya, transfer dana dari luar negeri ke Palestina tidak bisa dilakukan, karena AS telah memblokir transaksi keuangan. Bahkan, katanya, transfer dana juga tidak bisa dilakukan dari negara-negara tetangga di kawasan itu. Ia menyesalkan negara tetangga lebih menuruti kemauan AS yang jaraknya sangat jauh. Pada kesempatan itu Syeikh Mohd. Siyyam juga menyatakan terima kasih atas dukungan rakyat Indonesia dan juga pemerintah Indonesia terhadap Palestina. Pemerintah Indonesia, katanya, selalu menyeruakan hak dan membela masyarakat Palestina di dunia internasional. Sementara itu, Adhyaksa Dault mengatakan bahwa ia sedang berupaya untuk mengumpulkan dana bagi perjuangan mayarakat Palestina. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006