Seoul (ANTARA News) - Korea Utara (Korut) membangun satu kompleks baru di lokasi peluncuran roket utamanya, kemungkinan untuk pelatihan dan peluncuran rudal-rudal balistik antar benua (ICBM), kata satu kelompok pemikir Amerika Serikat.

Gambar satelit 10 Mei menunjukkan Korut sedang membangun sejumlah proyek bangunan penting di Stasiun Peluncuran Satelit Sohae di pantai baratnya, kata Institut AS-Korea di Universitas John Hopkins, Selasa.

"Menurut perkiraan Korea Utara sedang membangun satu kompleks baru untuk tempat pelatihan dan peluncuran rudal-rudal yang bisa di pindahkan seperti rudal balistik antar benua (ICBM) KN-08", katanya di lamannya, 38 North.

"Selain itu, perkiraan ini adalah sesuai dengan uji coba-uji coba mesin KN-08 yang dilakukan di tempat uji coba mesin roket Sohae, di mana tingkat pertama KN-08 kini terlihat di lokasi itu, mungkin ditinggalkan di sana setelah uji coba April 2014 atau untuk penggunaan pada saat mendatang".

Serangkaian uji coba mesin roket KN-08 telah diidentifikasi untuk pertama kali dan kemungkinan tahap kedua pada pertengahan tahun 2013, kata institut itu awal bulan ini, dan menambahkan langkah teknik ke depan adalah uji coba peluncuran seluruh sistem.

Korut berhasil menempatkan satu satelit ke dalam orbit Desember 2012 pada satu roket -- Unha 3-- yang Pyongyang katakan dirancang hanya untuk misi ilmiah murni.

Masyarakat internasional mengatakan peluncuran itu adalah satu uji coba terselubung rudal balistik dan Dewan Keamanan PBB memperketat sanksi-sanksi yang ada sebagai akibat tindakan Pyongyang itu.

Gambar satelit 10 Mei itu juga menunjukkan bahwa usaha-usaha Pyongyang untuk meningkatkan tempat peluncuran Sohae yang ada untuk menangani kendaraan-kendaraan peluncuran yang lebih luas. Ketimbang Unha-3 sedang dilanjutkan tetapi pekerjaan berjalan lambat, kemungkinan karena prioritas lebih besar adalah pada proyek-proyek konstruksi baru ini.

"Sebagai akibatnya, Korut tidak dapat melakukan uji-uji coba SLV (kendaraan peluncuran satelit) dari lokasi ini sampai setidaknya pertengahan musim panas tahun 2014 saat pekerjaan pembangunan itu kompleks itu selesai, katanya.

Peluncuran satelit yang berhasil tahun 2012 menimbulkan kecemasan yang serius, tetapi para pakar menegaskan bahwa kekurangan teknologi untuk masuk kembali diperlukan untuk membawa ICBM jatuh tepat ke satu target.

"Model-model berskala penuh dari rudal KN-08 memberikan kebanggaan tersendiri dalam parade-parade militer Korut tahun 2012 dan Juli tahun lalu.

Korut sedang membangun ICBM sebagai satu prioritas nasional dan keberhasilan uji coba rudal seperti itu akan membuat ancaman nuklir yang ditumbulkan oleh Pyongyang pada seluruh tingkat baru.

Institut itu mengatakan pekan lalu bahwa kendatipun ada kekhawatiran atas itu, gambar satelit menunjukan Korut tidak mempersiapkan satu uji coba nuklir segera.

Gambar 9 Mei itu menunjukkan tingkat tinggi kegiatan di lokasi uji coba Punggye-ri, tetapi sebgian besar nampaknya biasa-biasa saja, kegiatan rutin yang menandakan tidak ada tanda-tanda akan segera dilakukan uji coba, kata institut itu pekan lalu. Demikian AFP.

(H-RN)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2014