Medan (ANTARA News) - Kelompok pengajian Syafiratunisa Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara mendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk memimpin negeri ini agar lebih dihargai di mata negara internasional.

Hal tersebut dikatakan Bendahara Pengajian Syafiratunisa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Hj Neni Simon Pramono di Medan, Kamis.

Menurut Hj Neni, adapun alasan kelompok pengajian ibu-ibu tersebut untuk memilih pasangan capres Prabowo dan cawapres Hatta, karena kedua calon pemimpin di republik ini, dinilai amanah, santun, komitmen, dapat dipercaya untuk membangun dan memajukan bangsa Indonesia.

"Sosok pasangan Prabowo-Hatta adalah yang paling tepat dan cocok untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI pada priode 2014-2019," ujarnya.

Hj Neni menyebutkan, mengenai figur capres dan cawapres Prabowo-Hatta saat ini merupakan idola bagi ibu-ibu pengajian Syafiratunisa, karena kepedulian yang cukup tinggi terhadap rakyatnya yang hidup di pedesaan.

Bahkan, jelasnya, capres Prabowo juga selalu memperhatikan para petani di negeri ini dengan memberikan bantuan berupa pupuk agar hasil pertanian semakin subur.

Selain itu, Pak Prabowo juga dikenal sangat dekat dengan warga dan selalu rajin mengunjungi pesantren dan tempat- tempat pengajian yang ada di Pulau Jawa.

"Ini adalah membuktikan bahwa capres Prabowo memiliki kedekatan pada rakyat dan selalu silaturahim dengan pemimpin pesantren, para kyai, alim ulama dan tokoh-tokoh agama lainnya," katanya.

Apalagi, ujarnya, lima pimpinan partai politik besar di tanah air, Pimpinan PB Nahdlatul Ulama (NU), tokoh-tokoh agama juga ikut mendukung dan mensukseskan pasangan capres dan cawapres Prabowo-Hatta.

Hj Neni mengharapkan, pasangan capres dan cawapres Prabowo-Hatta bukan hanya melakukan pemberantasan korupsi secara tegas, pembangunan perekonomian, pendidikan, pertanian, perindustrian, dan melainkan juga dapat mempermudah rakyat Indonesia dalam melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Mekkah.

Kemudian menertibkan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) agar jangan sampai disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan pribadi.

"Karena, saat ini juga masih banyak calon jamaah haji belum bisa berangkat ke Mekkah dan telah menunggu cukup lama," kata Bendahara Pengajian Syafiratunisa.(*)

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014