Manila (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan kembali agar para pihak yang terlibat dalam sengketa Laut Tiongkok Selatan menyelesaikan dengan menggunakan cara-cara damai tanpa melibatkan militer dan tetap menjaga stabilitas kawasan Asia.

Hal ini dikatakan Presiden Yudhoyono dalam pernyataan pers seusai pertemuan dengan Presiden Filipina Benigno S Aquino III di Istana Malacanang, Manila, Filipina, Jumat.

"Kami juga bertukar pikiran tentang pentingnya ASEAN dan negara-negara di kawasan Asia ini untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan kita," kata Presiden.

Untuk itu, Presiden Yudhoyono mengajak dan menyeru kepada para pihak yang terllibat dalam sengketa di Laut Tiongkok Selatan untuk tetap menahan diri dan menyelesaikannya secara damai melalui diplomasi dan politik.

"Sikap ASEAN jelas, sikap Indonesia jelas segala sesuatu diselesaikan secara damai tanpa kekuatan militer. Kita harus kembali semangat dari DOC (document of conduct) menjadi COC (code of conduct) yang mengacu pada hukum internasional dan mengacu pada penyelesaian politik dan diplomasi," kata Presiden.

Sementara itu dalam pertemuan tersebut, kedua kepala pemerintahan sepakat untuk meningkatkan kerjasama antar kedua negara.

Presiden Yudhoyono melakukan kunjungan ke Filipina selama dua malam, 22-24 Mei 2014. Selain menghadiri World Economic Forum, Presiden juga melaksanakan kunjungan resmi kenegaraan.

Kunjungan kenegaraan tersebut sebagai balasan atas kunjungan Presiden Aquino sebelumnya ke Indonesia.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2014