Banyuwangi (ANTARA News) - Sejumlah produk kerajinan yang dihasilkan usaha kecil dan menengah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki kualitas bagus hingga mampu menembus pasar mancanegara seperti Jepang, Hawai, Tiongkok, Maladewa, sampai beberapa negara Timur Tengah.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ketika ditemui di Banyuwangi, Minggu, mengemukakan mayoritas produk kerajinan tersebut buatan tangan dan sifatnya eksklusif serta tidak diproduksi massal, karena memang mengincar pasar menengah ke atas.

"Ini yang masuk kategori industri kreatif dan terus kami dorong melalui dukungan promosi, pelatihan manajemen bisnis modern dan peningkatan standar kualitas," ucapnya.

Dari sejumlah perajin yang ada di Banyuwangi, "Oesing Craft" merupakan salah satu yang baru saja mendapat pesanan alat-alat makan dari perusahaan asal Jepang, Mitsubishi Corporation Fashion Co Ltd, senilai 189.000 dolar AS.

Beberapa perajin lain di "Bumi Blambangan" itu juga mendapatkan pesanan khusus dari beberapa hotel dan perusahaan ternama di Maladewa, Kepulauan Virginia, Tiongkok, dan Timur Tengah, untuk keperluan furniturnya.

"Kerajinan rakyat dari tekstil, kerajinan berbasis kayu dan rotan, barang kulit serta alas kaki di Banyuwangi mampu membukukan nilai tambah hingga sekitar Rp24 miliar pada 2012, tumbuh hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya Rp13,9 miliar," ujar bupati.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu yang sempat meninjau sejumlah perajin saat kunjungan kerja di Banyuwangi sejak Jumat (23/5) hingga Minggu, memberikan apresiasi tinggi terhadap kiprah para perajin daerah yang produknya mampu menembus pasar ekspor.

"Gerak industri kreatif ini penting untuk memacu ekonomi daerah, karena industri kreatif adalah sektor yang paling tahan terhadap krisis," ujarnya.

Menurut Mari Pangestu, kegiatan ekonomi kreatif oleh para perajin di Banyuwangi akan saling menunjang dengan pengembangan pariwisata yang kini sedang gencar dilakukan pemerintah daerah setempat.

"Kemajuan sektor pariwisata daerah akan pararel dengan pengembangan industri kreatif, termasuk kerajinan, demikian pula sebaliknya. Beberapa kiriman ekspor kerajinan didapat dari wisatawan mancanegara yang datang berkunjung. Kami akan bantu fasilitasi promosi," tuturnya.

Ia menambahkan industri kreatif di Indonesia yang terdiri dari beragam subsektor mulai kerajinan, arsitektur, desain, film, televisi, fesyen, hingga seni pertunjukan menyerap banyak tenaga kerja dengan kontribusi mencapai Rp641,8 triliun atau sekitar 7 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB).

"Ada total 5,42 juta unit usaha di seluruh Indonesia yang termasuk industri kreatif. Saya kagum dan salut dengan perajin Banyuwangi, karena ada yang mengolah limbah kayu untuk dijadikan produk dan diekspor ke Jepang," tambah Menparekraf.

Mari Elka Pangestu berkunjung ke Banyuwangi dalam rangka membuka kejuaraan selancar internasional yang diikuti ratusan peserta dari 15 negara di Pantai Pulau Merah, Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran.

Selain itu, mantan menteri perdagangan itu juga mengunjungi kawasan desa wisata Osing (suku asli Banyuwangi), berdialog dengan seniman dan perajin, serta menyaksikan pertunjukan seni budaya di Taman Blambangan.

(D010/C004)

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2014