Yogyakarta (ANTARA News) - Okupansi hotel berbintang di Yogyakarta selama libur panjang pekan terakhir Mei rata-rata mencapai 85 persen, sedangkan untuk hotel non bintang mencapai sekitar 60 persen atau rata-rata mengalami kenaikan lima hingga 10 persen.

"Kecenderungan kenaikan tingkat hunian hotel di DIY sudah terjadi sejak pertengahan April, khususnya untuk kepentingan meeting incentive conference exhibition (MICE)," kata Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranawa Eryana, di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, kecenderungan kenaikan tingkat hunian hotel tersebut salah satunya disebabkan kondisi DIY yang semakin kondusif karena status Gunung Merapi sudah diturunkan dari waspada menjadi normal aktif.

"Wisatawan masih didominasi wisatawan domestik yang berasal dari rombongan siswa sekolah, meskipun demikian jumlah wisatawan asing juga cukup banyak seperti dari Malaysia, Singapura, Jepang dan sejumlah negara Eropa," katanya.

Deddy mengatakan, seharusnya Yogyakarta dapat menggaet lebih banyak wisatawan asing dengan diberlakukannya status darurat militer di Thailand.

"Hanya saja, infrastruktur transportasi khususnya transportasi udara menuju Yogyakarta belum mendukung hal itu. Tidak ada penerbangan langsung dari Thailand ke Yogyakarta. Wisatawan harus singgah dulu di Surabaya atau Bali," katanya.

PHRI, lanjut Deddy, sangat berharap agar pemerintah dapat segera merelasisasikan pembangunan bandara internasional dengan kapasitas yang lebih besar di Kabupaten Kulon Progo.

"Saat libur panjang seperti saat ini, pesawat menuju Yogyakarta hampir pasti sudah habis. Ini yang menyulitkan wisatawan. Alternatif melalui jalur darat, kurang disukai," katanya.

Selain infrastruktur berupa bandara internasional dengan kapasitas lebih besar, PHRI berharap agar pemerintah daerah di DIY dapat mendukung perkembangan industri pariwisata dengan menyiapkan dan memperbaiki infrastruktur di kota/kabupaten masing-masing.

"Misalnya saja, Pemerintah Kota Yogyakarta segera menetapkan aturan mengenai rute bus pariwisata, memaksimalkan parkir bus pariwisata di Ngabean dan meningkatkan kebersihan di sejumlah tempat tujuan wisata," katanya.
(E013)

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2014