Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menggelar latihan parsial untuk pengamanan Pilpres 2014, terutama untuk mengantisipasi penghitungan ulang seperti dalam Pemilu 2014.

"Latihan parsial adalah latihan pengamanan pada bagian-bagian dari tahapan pilpres yang krusial merujuk Pemilu 2014," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono di Mapolda Jatim, Jumat.

Di sela-sela latihan parsial yang disaksikan Wakapolda Jatim Brigjen Pol Suprodjo WS itu, ia menjelaskan latihan yang diikuti 700 personel itu merupakan hasil evaluasi pengamanan Pemilu 2014.

"Itu hasil evaluasi di Mabes Polri, lalu Kapolri Jenderal Pol Sutarman menginstruksikan hal serupa kepada Kapolda se-Indonesia, sehingga Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono memerintahkan latihan parsial," katanya.

Di Jatim, latihan parsial untuk Pilpres 2014 difokuskan pada pengamanan capres dan pengamanan TPS (tempat pemungutan suara), karena itulah bagian dari tahapan Pilpres yang dianggap krusial.

"Optimalisasi pengamanan TPS dalam Pilpres itu penting, karena sebagian TPS di Madura mendesak pemilihan ulang, sehingga perlu dievaluasi bahwa TPS itu bukan hanya tugas KPU, sebab berdampak pada tingkat keamanan juga," katanya.

Selain itu, pengawalan kota suara dari TPS hingga ke PPS itu juga penting, karena tekanan massa mungkin saja terjadi, bahkan di Palu dan NTB sampai terjadi pembakaran kotak suara.

Latihan parsial itu diawali dengan latihan "alarm" pada setiap kompi, seperti kompi dalmas, kompi PHH, kompi brimob/jihandak, dan sebagainya untuk mengukur kesiapsiagaan pada setiap kompi.

Setelah itu, latihan dilakukan secara gabungan pada semua kompi dengan dua fokus yakni pengamanan capres dan pengamanan TPS dari aksi massa.

Pilpres yang berlangsung pada 9 Juli akan diikuti dua pasangan calon yakni pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Gerindra, PAN, dan sebagainya) dan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (PDIP, Nasdem, PKB, Hanura).

(E011/Z003)

Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2014