Jember (ANTARA News) - Calon presiden Prabowo Subianto didampingi Mahfud MD yang juga ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta mengunjungi Pondok Pesantren Al-Qodiri di Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis malam.

"Pondok pesantren merupakan salah satu soko guru masyarakat, sehingga kami sangat berharap dukungan dari pesantren," kata Prabowo sebelum menuju Ponpes Al-Qodiri.

Menurut dia, timnya sedang bekerja keras untuk mendapatkan dukungan dari seluruh rakyat Indonesia, terutama dukungan dari para ulama dan kalangan pondok pesantren.

"Kita terus berkeliling untuk mendapatkan mandat dan izin dari rakyat untuk memimpin bangsa Indonesia," ucap Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra tersebut.

Prabowo bersama sejumlah tim pemenangan datang ke Ponpes Al-Qodiri untuk mengikuti acara doa bersama serta pembacaan manaqib (riwayat hidup) Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani yang biasa digelar ponpes setempat pada Kamis malam Jumat manis.

Pantauan di lapangan, acara yang digelar setiap bulan di pesantren tersebut "dibanjiri" puluhan ribu orang dari berbagai daerah di Indonesia dan tidak hanya dari Pulau Jawa saja, sehingga arus lalu lintas menuju Ponpes Al-Qodiri padat merayap.

Ponpes yang diasuh oleh KH Muzakki Syah tersebut juga pernah didatangi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelang Pemilu 2004 dan 2009, serta beberapa politisi antara lain Akbar Tanjung, Suryadharma Ali, Dahlan Iskan, dan Muhaimin Iskandar.

Selain mengunjungi Ponpes Al-Qodiri, calon presiden nomor urut satu tersebut dijadwalkan mengunjungi Pondok Pesantren Sidogiri di Kabupaten Pasuruan pada Jumat (6/6) untuk meminta restu dan dukungan dari para kiai sebagai capres yang diusung dari Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Pemilu Presiden yang digelar 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan calon yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang mendapat nomor urut satu dan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang mendapat nomor urut dua.
(KR-ZUM/I007)

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014