Dalam keterangan resmi KONI Pusat, Jumat, rapat tersebut membahas mengenai laporan dan evaluasi selama berlangsungnya ajang multievent nasional tersebut agar dapat menjadi landasan PON edisi ke-22 yang berlangsung di NTB-NTT berjalan lebih baik.
"Tugas dan tanggung jawab KONI, titik beratnya di operator pertandingan, saya melihat secara umum baik di Aceh dan Sumatera Utara(Sumut) sudah berjalan dengan baik, terima kasih dan apresiasi atas kerja keras kita semua. Bahkan kekurangan itu, di masa sekarang ini, cepat terekspos banyak diantara mereka melihat tayangan di media sosial itu, yang tidak memahami masalah sebenarnya," kata Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman.
Rapat tersebut dihadiri oleh seluruh personil Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah), Komisi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), Komisi Keabsahan dan Dewan Hakim PON XXI.
Ketua Panwasrah PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 Mayjen TNI Purn Dr. Suwarno menjelaskan bahwa proses yang telah dilangsungkan di PON XXI Aceh-Sumut 2024 mulai dari bidding, persiapan, hingga penyelenggaraan, dari seluruh bidang di Panwasrah ke depannya dapat menjadi acuan evaluasi menuju PON XXII NTB-NTT 2028.
PON yang pertama kali diselenggarakan di dua provinsi tersebut menjadi PON terbesar yang diikuti oleh 38 provinsi dan satu Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), dengan jumlah 12.923 atlet dan 6.481 ofisial yang terbagi di Aceh dan Sumut. Dari jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan yakni 65 cabang.
"Kita harus segera mengevaluasi ini, agar menjadi lebih baik. Merencanakan ada FGD terdiri dari beberapa pengurus KONI Pusat, Ketua KONI Provinsi, Pimpinan Cabor, Akademisi, yang tujuannya menanggapi kemarin," ujar Marciano Norman.
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024