Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menhankam/Pangab Jenderal (Purn) Wiranto mengatakan akan mengungkap kebenaran seputar situasi peralihan pimpinan dari Presiden Soeharto kepada wakilnya BJ Habibie pada Mei 1998. Saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, ia mengemukakan ada tiga hal yang ingin dia ungkapkan seputar situasi Mei 1998 seperti yang dibeberkan Habibie dalam bukunya berjudul "Detik-Detik Yang Menentukan". Tiga hal itu adalah instruksi presiden yang tidak pernah ia gunakan untuk mengendalikan situasi saat itu (Mei 1998). Kedua masukan kepada Habibie tentang kudeta serta masalah Timor Timur. Ditanya tentang pernyataan beberapa jenderal saat itu yang menuding dirinya main mata dengan Habibie untuk menjatuhkan Soeharto, ia mengatakan hal tersebut merupakan tudingan yang sangat serius dan untuk itu dirinya akan mencari waktu yang tepat untuk menjelaskannya secara lengkap dan jelas. "Itu tudingan yang sangat serius karena itu berarti makar dan saya akan cari waktu yang tepat untuk menjelaskannya," kata Wiranto. Tentang keberadaan pasukan liar yang seolah disiapkan untuk kudeta, Wiranto sekali lagi menampiknya dan akan menjelaskan hal itu dalam waktu yang cukup panjang. "Saya akan ungkapkan semuanya supaya permasalahan pada masa lalu segera selesai dan tuntas," katanya. Sebelumnya mantan Presiden BJ Habibie di Jakarta, Kamis (21/9) malam, meluncurkan bukunya yang merupakan kesaksiannya atas berbagai peristiwa penting menjelang peralihan kekuasaan dari Soeharto dan semasa ia menjabat presiden ketiga RI pada bulan Mei tahun 1998. Peluncuran buku setebal 548 halaman berjudul "Detik-Detik Yang Menentukan" merupakan catatan pribadi yang ditulis sendiri semasa dia (Habibie) menjabat presiden. Buku tersebut menguak informasi-informasi yang belum pernah diketahui publik. Menurut penyunting buku itu, Makmur Makka, struktur buku terbagi atas epilog, empat bab dan prolog. Bagian prolog dan epilog disusun oleh satu tim penulis, dan empat bab lainnya ditulis Habibie sendiri dari catatan-catatan hariannya. Pada bab pertama, Habibie mengungkapkan fakta-fakta menjelang pengunduran diri Presiden Soeharto dan bab kedua berisi seputar 100 hari pertama masa pemerintahan yang diliputi masalah multikompleks dan multidimensi. Selanjutnya pada bab ketiga Habibie menceritakan tentang 100 hari pertama dan 100 hari terakhir sebelum pemilihan presiden keempat RI dan bab terakhir mengisahkan tentang berbagai peristiwa pada 100 hari menjelang pemilihan Presiden RI keempat.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006