Sebagai pembuka, ada penampilan dari Prihantoro Anton yang menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selanjutnya, ada penampilan drummer asal Manado Rionaldo Halir. Rionaldo yang merupakan penyandang disabilitas fisik bermain apik dengan gitaris tuna netra Agung GTR.
Keduanya berkolaborasi mengiringi tiga penyanyi Trias Ferbiana, Janet Huawe, dan Eta Novita yang menyanyikan lagu berjudul Kutidhieng, Lagu Aku Papua, Solo di Waktu Malam, dan Indonesia Pusaka.
Mereka sekaligus mengiringi penampilan sebanyak 100 penari yang membawakan tarian hasil koreografi dari Agung Kusumo.
Meski memiliki keterbatasan fisik, kondisi tersebut tidak mempengaruhi mereka saat tampil di depan ribuan penonton.
Baca juga: Menpora sebut Peparnas jadi panggung kekuatan atlet disabilitas
Selanjutnya, Prihantoro kembali tampil menyanyikan lagu mars olahraga Kami Patriot Olahraga. Para seniman tersebut tampil di depan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Sementara itu, tema Nusantara Menembus Batas yang diangkat dalam upacara pembukaan ini menyampaikan pesan bahwa dengan semangat yang tak pernah padam seseorang bisa meraih cita-cita yang diinginkan.
Selanjutnya, pembukaan tersebut ditutup oleh penampilan dari kelompok musik legendaris Godbless. Pada kesempatan itu, Godbless menyanyikan lagu Rumah Kita dan Semut Hitam.
Beberapa pejabat negara yang hadir pada pembukaan tersebut, di antaranya Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menpora Dito Ariotedjo, dan Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana.
Selain seniman, hadir pula atlet para bulutangkis Leani Ratri Oktila, Hikmat Ramdani, dan Fredy Setiawan, serta atlet para atletik Saptoyogo Purnomo dan Karisma Evi Tiarani yang melakukan estafet obor bersama sejumlah atlet lain.
Lalu dua atlet dari cabang olahraga para tenis meja Anas dan para atletik Farid menjadi dua orang terakhir yang bertugas menyalakan obor di cauldron.
Baca juga: Presiden Jokowi sebut Peparnas 2024 kali ini begitu spesial
Baca juga: Menpora tegaskan venue Peparnas 2024 tidak bermasalah
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024