"Harapannya pembinaan terus berlangsung ya. Enggak kayak 2018 terus mati lagi. Harapannya tetap lanjut pembinaan," kata Akhmad Saidah di sela persiapan pertandingan Peparnas 2024 di Solo, Senin.
Anggar kursi roda seperti bangun dari tidur panjang, setelah terakhir kali dipertandingkan di tanah air pada ajang multicabang tingkat Asia, Asian Para Games 2018.
Usai kejuaraan yang berlangsung di Jakarta tersebut, cabang anggar kursi roda tak pernah dipertandingkan kembali, baru pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 anggar kursi roda menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan.
Dalam kondisi anggar kursi roda yang sudah tak dipertandingkan, Akhmad Saidah kemudian memutuskan untuk kembali menggeluti cabang triathlon dan atletik.
"Kebetulan kalau atlet NPC kan biasanya multitalenta ya. Enggak cuma condong di satu cabor. Saya kemampuan dasarnya di atletik tapi di mana ada peluang, saya berusaha, karena istilahnya atlet NPC harus duduk untuk multi-talent. Semua bisa," ujar Akhmad Saidah.
Baca juga: Dua atlet elite putri para-angkat berat pecahkan rekor Peparnas
Akhmad yang juga merupakan kontingen Indonesia pada ajang Asian Para Games 2018 mampu membawa bendera Merah Putih ke ajang internasional seperti ASEAN Para Games, Asian Para Games hingga Paralimpiade.
"Ya, targetnya paling enggak maju ke ASEAN (Games) lalu tingkat Asia, baru mungkin Paralimpiknya juga. Kita juga ingin mendunia kan," ujar Akhmad.
Akhmad yang turun di nomor individual foil putra kategori A menargetkan mampu memboyong medali emas Peparnas 2024.
Baca juga: Peparnas Solo jadi panggung terakhir Erlansyah
Baca juga: Ammar Hudzaifah: Ejekan jadi motivasi raih prestasi
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024