Disabilitas bukan sebuah akhir ceritaJakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan hadiah uang pembinaan sebesar Rp400 juta bagi atlet peraih medali emas, lalu Rp200 juta untuk peraih perak dan Rp100 juta bagi peraih perunggu dalam Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024.
"Tentunya orang tua kalian juga akan bangga jika naik podium dan meraih juara 1," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta Andri Yansyah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Terkait kunjungannya ke penginapan atlet DKI Jakarta yang berlaga di Peparnas di Solo, Jawa Tengah, dia berpesan kepada semua atlet agar menjaga kesehatan dan sebelum tanding sempatkan telepon orang tua minta doa restunya.
Andri memberikan pembekalan sekaligus motivasi kepada para atlet menjelang pelaksanaan Peparnas XVII 2024 di Solo pada Minggu (6/10).
Dia mendatangi sejumlah tempat penginapan para atlet asal DKI di Solo didampingi Sekretaris Dispora DKI Jakarta Henda Eka Permana, Ketua Kontingen DKI Jakarta Rahman Defiandi dan Ketua National Paralympic Committee (NPC) DKI Jakarta Yasin Onasie serta pejabat terkait lainnya.
Baca juga: Rafi Syafar pecahkan rekornas para-renang 400 meter gaya bebas putra
Baca juga: Jakarta kirim 389 orang pada Peparnas XVII di Solo
Andri menyampaikan, warga Jakarta berharap para atlet DKI yang berlaga di ajang Peparnas dapat meraih prestasi gemilang. Karena itu, dia meminta para atlet tetap mampu menjaga kekompakan dan kerja sama agar bisa mencapai hasil lebih maksimal bagi DKI Jakarta.
Ketua NPC DKI Yasin Onasie optimistis DKI Jakarta dapat menduduki peringkat lima besar. Menurut dia, seluruh atlet pada 13 cabang olahraga di ajang Peparnas sudah siap secara fisik dan mental untuk tampil maksimal memberikan yang terbaik bagi Kontingen Jakarta.
"Kami yakin target lima besar dengan meraih 28 medali emas pasti akan terpenuhi. Karena saat Peparnas XVI di Papua, target enam besar juga terpenuhi," ujar dia.
Sebagai mantan atlet paralimpik tenis lapangan, Yasin berpesan pada para atlet agar tak mudah menyerah. "Disabilitas bukan sebuah akhir cerita," kata dia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024