"Fasilitas yang ada di Peparnas kali ini sudah memenuhi standar internasional," kata Sekjen APSF Wandee Tosuwan di Solo, Jawa Tengah, pada Selasa.
Dia juga mengapresiasi upacara pembukaan Peparnas di Stadion Manahan Solo akhir pekan lalu yang disebutnya sudah bertingkat internasional.
"Pembukaannya sangat mewah," kata Tosuwan.
Dia menilai sarana dan prasarana atlet disabilitas di Indonesia sudah berbeda dibandingkan dengan dua tahun lalu.
Baca juga: Penonton nikmati keseruan pertandingan goalball
"Saya sudah pernah ke Indonesia dua tahun lalu, ada perubahan yang drastis dan dramatis, dilihat dari fasilitas di Indonesia dan Solo harapannya akan banyak event internasional terselenggara di sini nanti," kata dia.
Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Senny Marbun mengatakan sejauh ini sarana dan prasarana sangat layak untuk terselenggaranya Peparnas.
"Seharusnya kegiatan ini terselenggara di Sumatera Utara, tapi karena tidak sanggup sehingga dipindahkan oleh pak Menpora Dito Ariotedjo ke Jawa Tengah. Mas Gibran (Rakabuming Raka) yang saat itu masih menjabat wali kota Surakarta mendukung penuh acara diselenggarakan di Solo, hingga akhirnya terjadilah perpindahan ini," kata Senny.
Ia mengatakan Menpora optimistis dengan aksesibilitas untuk masyarakat disabilitas di Kota Solo.
"Apalagi Surakarta pernah menjadi tuan rumah ASEAN Para Games, di sini semua sudah komplit mengingat masyarakat difabel butuh akses semuanya," pungkas Senny.
Baca juga: Peparnas jadi ajang cari penerus Fadli Immammuddin
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024