Jakarta (ANTARA News) - Anggota tim pemenangan capres dan cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla, Budiman Sudjatmiko, mengatakan Jokowi telah mempraktikkan nilai-nilai demokrasi dalam pengertian yang sesungguhnya dengan mendengarkan suara rakyat secara langsung di tempat mereka kerja.

"Itulah makna demokrasi yang dikemukakan Jokowi dan Jusuf Kalla dalam debat calon presiden yang berlangsung di Jakarta Senin (9/6) malam," kata Budiman, di Jakarta, Selasa.

Jokowi, kata dia, melakukan blusukan karena Jokowi memahami bahwa demokrasi adalah mendengarkan suara rakyat dan melalui cara itu dia memahami persoalan rakyat.

"Dengan demikian Jokowi tidak hanya seorang demokrat, tetapi sekaligus seorang Republikan karena dia benar-benar berbuat untuk kepentingan publik. Jokowi tidak sekadar berbicara soal mayoritas-minoritas sebagaimana prinsip demokrasi, tetapi Jokowi melaksanakan nilai-nilai demokrasi untuk kepentingan umum. Dengan mendengarkan suara rakyat dia melayani kepentingan umum," paparnya.

Tak hanya itu, kata Budiman, Jokowi memahami demokrasi dengan berangkat dari persoalan yang paling hulu, yakni dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Jokowi mendengarkan suara rakyat dan menjemput suara rakyat dengan datang ke pasar-pasar, kampung-kampung, tempat segala harapan dam mimpi rakyat bergulir.

"Cara Jokowi menjemput suara rakyat di hulu merupakan nilai demokrasi yang paling dasar, sebelum institusi demokrasi seperti partai politik dan DPR bekerja apalagi akhir-akhir ini ketika institusi-institusi demokrasi sering dipersepsikan tidak lagi sejalan dengan suara rakyat," tuturnya.

Pemilu Presiden, 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

(S037/M009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014