Jakarta (ANTARA News) - Debat pertama capres-cawapres pada 9 Juni di Jakarta diberitakan berbagai media internasional berikut penilaian mereka.
 
"Dari berbagai tulisan di media-media internasional, perhatian dunia terhadap dinamika pemilihan presiden-wakil presiden di Indonesia sangat tinggi," kata pengamat hubungan internasional yang juga kandidat PhD dari Universitas Nasional Australia (ANU) Yasmi Adriansyah kepada Antara lewat surat elektronik, Rabu.

Yasmi menyimpulkan umumnya media internasional berpandangan pasangan Jokowi-JK lebih unggul dalam debat tersebut.

"Di sisi lain, mayoritas media internasional menyoroti isu HAM yang menjadi beban pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa," katanya.

Yasmi mengamati pemberitaan antara lain Reuters, Voice of America (VOA), ABC (Australia), Channel News Asia (Singapura), Asian Wall Street Journal, dan Financial Times.

"Jokowi dinilai membuat kejutan karena membalik ekspektasi sebagian publik yang pesimistis dengan kemampuan pidatonya. Sebagai misal, Financial Times dalam salah satu artikelnya menyebutkan 'Jokowi Bersinar dalam Debat Capres'."

Dia mengemukakan, penilaian media internasional terhadap Prabowo banyak difokuskan kepada rekam jejak pelanggaran HAM khususnya terhadap kasus penghilangan paksa sejumlah aktivis pada 1998.

"ABC (Australia) menerbitkan tulisan salah satunya dengan fokus kepada isu HAM Prabowo. Adapun VOA menilai bahwa Prabowo terlihat defensif atas catatan (pelanggaran) HAM di masa lalu. Uniknya, nada suara Prabowo yang meninggi ketika menjawab pertanyaan Jusuf Kalla tidak terlepas dari pengamatan Reuters. Sementara berita mengenai tersebarnya dokumen mengenai hukuman dan pemberhentian Prabowo dari militer juga diangkat oleh Channel News Asia," papar Yasmi.

Lebih lanjut Yasmi mengemukakan media internasional menulis bahwa masih cukup banyak pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters).

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.


Pewarta: Aditia Maruli Goeltom
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2014