Jakarta (ANTARA News) - PT Provident Agro Tbk (PALM) berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 79 juta lebih saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD) dengan harga Rp420 per lembar.

"Kami akan melakukan aksi itu dengan mekanisme private placement. Saham baru yang akan dikeluarkan sebanyak 79.560.356 dengan harga pelaksanaan Rp420 per saham," ujar Direktur Keuangan Provident Agro Devin Antonio Ridwan di Jakarta, Rabu.

Penerbitan saham baru tersebut, lanjut dia, untuk mengkonversi utang anak usaha perseroan menjadi saham Provident Agro, hal itu sesuai dengan "amendment and restatement loan agreement relating to a loan facility of up to 1,2 juta dolar AS" tertanggal 30 Maret 2012.

"Konversi utang itu juga berdasarkan surat yang sama tertanggal 5 Mei tahun ini," jelas Devin Antonio ridwan.

Untuk mendukung kinerja tahun ini, lanjut dia, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp500 miliar. Anggaran belanja modal itu salah satunya digunakan untuk pembangunan pabrik perkebunan dan akuisisi perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan.

"Itu akan berjalan sampai 2015 pembangunan pabrik kelapa sawit," ujarnya.

Sementara Presiden Direktur Provident Agro Tri Boewono mengatakan bahwa pada kuartal I 2014 produksi minyak sawit mentah (CPO) Provident mencapai 22.374 ton, naik 21 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 18.438 ton.

Ia menambahkan bahwa produksi tandan buah segar (TBS) inti perseroan juga mengalami peningkaan sebesar 39 persen mencapai 75.616 ton dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 54.400 ton.

"Kondisi itu membuat pendapatan perseroan pada kuartal I 2014 mencapai Rp244,41 miliar, atau meningkat 60 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp152,56 miliar," katanya.

Sementara untuk laba bersih pada periode kuartal I 2014, lanjut dia, perseroan membukukan keuntungan bersih sebesar Rp85,24 miliar, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya pada periode sama sebesar Rp26,35 miliar.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2014