"Ini perlombaan terakhir saya yang sangat mengejutkan, persaingan sangat ketat, saya selama lima kali Peparnas belum ada yang nempel kayak gitu, kita start jauh langsung, juara langsung. Baru kali ini saya persaingan ketat," katanya usai pertandingan final angkatan terbaik kategori 54,1-59 kg pada Peparnas XVII Solo 2024 di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Ia mengatakan pada final kali ini ia berhasil mengangkat beban seberat 158 kg. Capaian ini melampaui beban sebelumnya seberat 142 kg.
"Dulu saya pernah 142 kg, cuma kan saya cedera. Nah ini saya niat di Peparnas terakhir bisa lima kali juara. Akhirnya keinginan saya untuk pecah rekor baru, bisa tercapai hari ini," katanya.
Sementara itu, untuk menghadapi Peparnas kali ini ia sempat was-was mengingat cedera yang dialaminya belum pulih total.
"Posisi saya sejak Peparnas Papua kemarin cedera nggak hilang, agak takut juga untuk kembali, tapi berkat dukungan keluarga, istri, alhamdulilah tercapai apa yang saya harapkan," katanya.
Terkait dengan persiapan menghadapi Peparnas kali ini, ia mengakui banyak melakukan latihan.
"Persiapan saya selama tiga bulan, alhamdulilah pelatih support, tim-timnya kondusif. Kami juga latihan keras," katanya.
Sementara itu, ia mengapresiasi pelaksanaan Peparnas kali. Menurut dia, banyak capaian positif pada Peparnas kali ini.
"Peparnas ini sangat mengejutkan, banyak atlet baru yang muncul dan kualitas mereka sangat bagus. Memang angkat berat sekarang nggak kayak dulu. Kalau sekarang lebih memasyarakat," katanya.
Ia juga senang dengan berjalannya regenerasi saat ini.
"Regenerasi sudah banyak, pembinaan juga berjalan bagus. Dulu kami power lifting difabel sedikit, ya mungkin karena pembinaan bagus jadi peminat juga banyak sekarang," katanya.
Baca juga: Dua atlet elite putri para-angkat berat pecahkan rekor Peparnas
Baca juga: Angkat berat Sumut turunkan lifter debutan di Peparnas XVII
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024