Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mewacanakan pemberlakuan sistem tiket berbayar bagi pengunjung Monumen Nasional (Monas).

Hal tersebut dilakukan, menurut Ahok, demi membangkitkan rasa "memiliki" masyarakat atas landmark Kota Jakarta itu.

"Kalau Anda tidak berkontribusi ... susah. Kalau mau masuk gratis setiap hari ke dalam Monas, kita minta Anda bikin kartu anggota yang setahun bayar Rp50 ribu untuk ganti cetak. Itu sebagai tanda kalau Anda tanggung jawab," kata Ahok di Balaikota, Jumat.

Biaya itu untuk mendapatkan kartu keanggotaan sebagai laskar pelindung Monas baik dari sampah, PKL, dan premanisme.

"Dengan kartu itu, orang bisa langsung naik ke atas. Tapi kalau orang biasa mau naik ke atas, harus beli tiket dulu di gerbang depan Rp5.000," katanya.

Sementara itu, Ahok juga berencana akan melebur Unit Pengelola (UP) Taman Monas dan UP Monas di bawah satu UPT demi efisiensi kinerja.

Ahok menilai selama ini sistem pengelolaan Monas tidak efektif terutama dalam hal membersihkan kawasan Monas dari PKL.

"Nanti siang kita mau rapat. Kita putuskan satu UPT siapa yang pimpin supaya satu pintu, kita tidak ingin seperti sekarang tuduh-menuduh. Saya tidak mau lagi dengar nanti CCTV kita rusak karena dipegang Wali Kota Jakarta Pusat," katanya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2014