Sukabumi (ANTARA News) - Ketua DPR RI, Agung Laksono, menegaskan bahwa aksi unjuk rasa yang berakhir dengan tindakan anarkis di Provinsi Bangka Belitung (Babel) sangat mengerikan bagi investor dan dikhawatirkan mereka lari ke negara lain. "Kita tidak dilarang melakukan unjuk rasa, tetapi jika berakhir dengan kekerasan tentu tidak kondusif bagi keamanan masyarakat dan investasi," katanya dalam tatap muka dengan tokoh masyarakat dan jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi, di Sukabumi, Jumat. Agung juga menyayangkan aksi unjuk rasa tersebut berakhir dengan aksi kekerasan, karena persoalan sebenarnya bisa diselesaikan secara damai melibatkan pemda setempat untuk mengatasinya. "Ini pelajaran bagi pemda untuk memperhatikan aspirasi masyarakat. Sebaiknya lakukan pendekatan kultural dengan mereka," katanya. Agung mengatakan, aksi kekerasan dan gangguan keamanan akan mengganggu stabilitas pembangunan ekonomi dan upaya pemerintah menarik minat berinvestasi. Jangankan investor luar negeri, menurut dia, investor domestik pun jika tidak ada jaminan keamanan, maka mereka akan enggan menanamkan modalnya. Padahal, Indonesia membutuhkan banyak sekali investasi untuk menyerap lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. "Apalagi, investasi luar negeri saat ini turun 70 persen, sedangkan investasi dalam negeri turun sekitar 40 persen. Ini karena salah satunya adalah faktor keamanan," katanya. Ia menambahkan, investor memang membutuhkan infrastruktur dan sarana lainnya, seperti listrik dan jalan, namun hal yang terpenting adalah jaminan keamanan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006