Pekanbaru, (ANTARA News) - Tim Reaksi Cepat (TRC) Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Pusdakarhutla) Provinsi Riau siap membantu memadamkan api kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi karena kebakaran di provinsi tetanga itu berdampak di Riau dan negara tetangga. "Kebakaran hutan dan lahan di Jambi menyebabkan wilayah Riau tertutup kabut asap tebal bahkan hingga negara tetangga itu sebbanya kami siap membantu memadamkan titik api di Jambi," ujar Ketua Pusdakarhutla Riau H. Wan Abu Bakar MS kepada ANTARA di Pekanbaru, Jumat (6/10). Ia mengatakan, kabut asap saat ini merata menutupi wilayah Riau yang terdiri dari 11 kabupaten/kota dengan jarak pandang 1.000 - 2.000 meter. Menurut dia, kabut asap tersebut kiriman dari provinsi Jambi karena di sana banyak terdapat titik api yang jumlahnya ratusan titik dan berbatasan langsung dengan Provinsi Riau. Ia mengakui, di wilayah Riau juga terdapat titik api, tetapi tidak sebanyak di Jambi dan luasan yang terbakar juga tidak begitu luas, beda dengan Jambi. Itu sebabnya, ia meminta Pemerintah Provinsi Jambi dengan Pemerintah Provinsi Riau bekerjasama memadamkan titik api dengan mengatasi kebakaran hutan dan lahan terutama di kawasan perbatasan. "Jika minta bantuan ke Riau, Pusdakarhutla Riau siap membantu padamkan kebakaran di Jambi denagn menurunkan TRC," katanya. Ia menjelaskan, bersedianya Riau memadamkan titik api di provinsi tetangga itu karena asap dari kebakaran hutan dan lahannya mempengaruhi kualitas udara di Riau dan negara tetangga Malaysia dan Singapura. Data dari Posko Pusdakarhutla Riau khusus untuk wilayah Riau terdapat 54 titik api yang dipantau dari satelit NOAA 12. Sebanyak 54 titik api itu tersebar di Kabupaten Pelalawan 22 titik, Indragiri Hulu (10), Indragiri Hilir (6), kampar (3), Pekanbaru (1), Kuantan Singingi (8) dan Kabupaten Siak (4). Sementara itu, alat yang melacak kualitas udara di Kota Pekanbaru, Indeks Standar Polutan Udara (ISPU) menunjukkan kualitas udara di ibukota Provinsi Riau itu tidak sehat akibat tebalnya asap yang menyelimuti kota. Menurut Kasubdin Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, drg H Burhanuddin MM, kategori udara tidak sehat tidak hanya di Pekanbarutetapi juga di kabupaten/kota lainnya di Riau mengingat saat ini 11 kabupaten/kota tertutup kabut asap. "Udara di daerah lainnya di Riau saya prediksikan juga tidak sehat karena asap cukup tebal menutupi wilayah Riau," katanya. Ia menjelaskan, asap yang memenuhi ruang udara sangat rentan bagi kesehatan masyarakat, terutama yang berkenaan dengan penyakit saluran pernapasan.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006