Solo, Jawa Tengah (ANTARA) - Pasukan pengibar bendera (Paskibra) upacara penghormatan pemenang (UPP) di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 memetik pelajaran soal pantang menyerah dari para atlet yang mengikuti pesta olahraga untuk olahragawan dengan disabilitas itu.

"Saya mengambil pelajaran supaya jangan menyerah meski memiliki keterbatasan fisik," ujar salah satu Paskibra Farel Hafidz di Stadion Sriwedari, Solo, Kamis.

Farel menambahkan, para atlet disabilitas di Peparnas 2024 memperlihatkan semangat yang luar biasa dalam meraih prestasi.

Olahragawan difabel, dia melanjutkan, menunjukkan hasrat untuk terus mencoba demi mencapai tujuan.

"Jadi, jangan sampai tidak mau mencoba. Itu mesti dilakukan agar mendapatkan hasil yang memuaskan," kata siswa kelas XI SMAN 8 Surakarta itu.

Dalam setiap UPP atau pengalungan medali di Peparnas 2024, selalu ada pengibaran bendera tiga kontingen terbaik yang dilakukan oleh tiga orang Paskibra.

Baca juga: Juru bahasa isyarat, membahasakan yang kadang tak diterjemahkan

Menurut Nauva Felya, anggota Paskibra lainnya, dia dan rekan-rekannya berlatih intensif selama satu bulan.

Para Paskibra di Peparnas 2024, Nauva melanjutkan, merupakan gabungan dari Paskibra dan personel Pramuka dari sekolah-sekolah di Surakarta.

Mereka ditempatkan di seluruh 20 arena cabang olahraga yang dipertandingkan di Peparnas 2024. Di setiap arena, ada setidak-tidaknya tiga anggota Paskibra.

"Penempatan personel Paskibra di cabang olahraga berbeda-beda. Di para-atletik, misalnya, ada enam anggota pengibar yang dibagi ke dalam dua sif yakni pagi dan siang. Sif pagi mulai pukul 06.00 WIB sampai 13.30 WIB, lalu yang dilanjutkan sif siang sampai selesai," tutur Nauva, siswi kelas XI SMA Batik 2 Surakarta.

Di cabang olahraga para-atletik, dia melanjutkan, UPP bisa dilaksanakan selama sekitar 50 kali, yakni 23 kali pada sif pagi dan 17 kali saat sif siang.

Baca juga: NPC Indonesia jaring atlet untuk ASEAN Para Games 2026

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024