Washington (ANTARA News) - Anggota Partai Demokrat, Jumat waktu setempat, mengatakan peringatan mengenai kontak tak layak oleh mantan anggota Senat dari Partai Republik Mark Foley dengan pembantu belia di Kongres disembunyikan oleh para pemimpin Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS dengan tujuan melindungi kekuasaan mereka. "Kita perlu menghentikan eksploitasi seks terhadap anak-anak di seluruh negeri ini, dan di Washington kita harus meminta pertanggung jawaban semua pihak yang terlibat dalam memungkinkan peristiwa ini terjadi," kata calon anggota Kongres dari Partai Demokrat, Patty Wetterling, dalam pernyataan yang disiarkan radio partainya Jumat. Foley, anggota Partai Republik dari Florida, meletakkan jabatan pekan lalu, menyusul tersiarnya komunikasi cabul dengan beberapa remaja putri yang menjadi pembantu di Kongres. Skandal tersebut telah mengguncang Kongres dan mencuatkan harapan kubu Demokrat bahwa mereka dapat meraih kekuasaan atas Dewan dan Senat dalam pemilihan anggota Kongres 7 November. "Foley mengirim tanda yang sangat buas, yang diterima secara jelas dan terang oleh anggota pimpinan Kongres --yang menyembunyikannya guna melindungi kekuasaan politik mereka," kata Wetterling --yang terlibat persaingan ketat dengan anggota Partai Republik Michele Bachmann untuk menggantikan anggota parlemen Mark Kennedy, yang mencalonkan diri untuk jadi anggota Senat. Beberapa anggota lain Partai Demokrat telah mengecam anggota Partai Republik. Hari Kamis, pemimpin faksi Partai Republik di Dewan, Nancy Pelosi dari California, mengatakan, "Mereka yang menutup-tutupi tingkah-laku Foley harus bertanggung jawab." Putra Wetterling diculik 17 tahun lalu dan tak pernah ditemukan. Sejak itu, guru-matematika-yang-berubah jadi politikus tersebut telah mendorong undang-undang perlindungan anak. Sebagian tokoh konservatif telah menyerukan pengunduran diri Ketua Dewan Dennis Hastert, anggota Partai Republik dari Illionis, dan mengatakan ia tak berbucata cukup banyak untuk melindungi pembantu Kongres setelah mengetahui awal tahun ini mengenai salah satu surat elektronik (e-mail) dari Foley kepada seorang bekas pembantu yang telah digambarkan sebagai "terlalu berlebihan". Komunikasi yang lebih jelas dengan pembantu remaja belakangan terungkap. Hastert telah mengatakan ia takkan meletakkan jabatan Ketua Dewan. Selama taklimat Kamis, ia mengakui anggota Partai Republik sebenarnya dapat melakukan tindakan yang lebih baik dalam menangani kasus Foley. Ia juga mengatakan ia tak melakukan kesalahan apa pun. Komite Etik Dewan telah menyetujui sebanyak 50 surat panggilan untuk apa yang dijanjikannya akan menjadi penyelidikan agresif berskala luas. Skandal tersebut telah menjadi masalah dominan di kalangan pemilih di banyak kabupaten di seluruh negeri itu. Seorang pembantu seorang anggota parlemen dari Partai Republik mengatakan skandal Foley membuat mereka menghadapi kesulitan untuk berbicara mengenai nilai-nilai keluarga, inti kampanye banyak calon dari Partai Republik, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006