Jambi (ANTARA News) - Ratusan kilometer jalan lintas Sumatera (Jalinsum) khususnya melalui jalur timur mulai dari kawasan Bayung Lincir, Musi Banyu Asin, Sumatera Selatan, daerah Pangkalan Kerinci Riau serta jalan nasional Gunung Tua-Langga Payung Kabupaten Tapanuli Selatan hingga perbatasan Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara dilaporkan kian hancur. Kerusakan Jalinsum lewat lintas timur yang rusak parah dan bertahun-tahun tidak diperbaiki oleh pemerintah, akan mengganggu lalulintas (lalin) arus mudik Lebaran, karena frekuensi kendaraan yang melintasi jalur tersebut diyakini akan bertambah, ungkap beberapa pengemudi bus dan mobil pribadi yang ditemui di perbatasan Sumut- Riau, Sabtu. Biasanya perjalanan dari Palembang ke Jambi hanya memakan waktu enam jam, tapi akibat jalan rusak baru sampai sembilan jam karena banyaknya lobang dan kendaraan yang terperangkap kemacetan, tutur Hendra (32) pengemudi yang setiap minggu mengantar peralatan mesin dari Medan ke salah satu perkebunan sawit di Sumatera Selatan. Demikian juga perjalanan dari Jambi ke Kota Medan yang normal dapat ditempuh kurang dari 20 jam, akibat jalan rusak terutama di kawasan Pangkalan Kerinci Riau sehingga dipaling cepat sampai 24 jam, ucap Hendra yang ditemani rekannya Hakim. Jalan lintas Sumatera yang merupakan jalan nasional yang paling parah mulai dari Gunung Tua-Langga Payung Tapanuli Selatan hingga perbatasan Kabupaten Labuhan Batu, lobang-lobang besar mirip kubangan kerbau hampir tidak berjarak terdapat di tengah jalan, mengakibatkan kemacetan di beberapa tempat. Ratusan kendaraan yang melintasi jalan yang selama ini dilaporkan cukup rawan dengan aksi kejahatan itu terpaksa melakukan antrian cukup panjang, karena banyaknya kendaraannya yang terperangkap lobang baik kendaraan kecil, bus maupun truk-truk alat berat dari Sumatera Barat-Riau menuju Medan dan sebaliknya. (*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006