Batam (ANTARA News) - Pengelola kawasan industri Batamindo membagikan 30.000 masker secara gratis kepada sopir angkutan umum, pengojek dan pekerja yang sehari-hari berada di kawasan industri terbesar di Batam guna mengindari dampak polusi. "Pemberian masker gratis khusus kepada pengemudi angkutan umum, tukang ojek, sopir antar jemput karyawan dan pekerja," kata General Manager Corporate Batamindo Investment Cakrawala, Jhon Sulistiawan, di Batam, Sabtu. Ia mengatakan, pembagian masker dimaksudkan, agar mereka lebih menyadari pentingnya menjaga kesehatan ketika akibat asap melanda udara akibat kebakaran lahan dan hutan yang meluas di Sumatera daratan. "Meskipun belum berdampak terhadap industri di Batamindo baik terhadap tenaga kerja maupun perusahaan, kami harus melakukan pencegahan awal dengan cara membagikan masker gratis," katanya. Pembagikan sebanyak 30.000 masker itu, menurut dia, lebih difokuskan di kawasan industri Batamindo, karena kondisi udara di Batam semakin mengkhawatirkan yang telahs mencapai angka sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. "Kami juga telah mengoordinasikan kepada pemilik perusahan-perusahan untuk memberikan masker kepada para karyawannya," kata Jhon. Dikatakannya, pembagian masker grastis ini seiring semakin menebalnya asap dan memburuknya kualitas udara di kota Batam sejak beberapa terakhir. Sementara itu, adnan menyatakan, klinik Batamindo mencatat bahwa sejak sepekan Batam landa asap kebakaran hutan dan lahan di sejumlah tempat di Sumatera daratan, terjadi peningkatan jumlah penderita Intenfeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), terutama karyawan yang mengidap penyakit asma. "Penderita ISPA saat ini mencapai 10 hingga 20 persen dari jumlah 150 pasien yang berobat di klinik Batamindo per harinya, terutama penderita asma," tambahnya. Kabut asap di Batam, sebelumnya mulai menyelimuti menjelang sore hari, namun Sabtu (7/10), asap pekat kiriman dari sejumlah provinsi di Sumatera terjadi sejak pukul 7.30 WIB dan kian menebal ketika sore. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006