Bangkok (ANTARA News) - PM Surayud Chulanont menyampaikan daftar kabinetnya kepada Israna Kerajaan untuk pengesahan raja, kata seorang jurubicara pemerintah, Minggu. Surayud, yang dilantik sebagai perdana menteri Thailand Ahad lalu setelah Thaksin Shinawatra digulingkan dalam kudeta tidak berdarah 19 September, diperkirakan secara resmi akan mengumumkan kabinetnya hari Minggu atau Senin. Yongyuth Mayalarp, yang akan menjadi kepala jurubicara pemerintah, mengemukakan kepada AFP bahwa daftar para menteri itu telah dikirim ke Istana Kerajaan beberapa hari lalu untuk disahkan. "Pengumuman dapat dilakukan setiap saat," katanya. Surayud sejauh ini menolak mengungkapkan nama para menteri, tapi kepala bank sentral Pridiyatthorn Devakula dan ketua eksekutif Bangkok Bank Kosit Panpiemras membenarkan mereka akan duduk dalam pemerintahnya. Sejumlah bankir lainnya kabarnya juga dipertimbangkan untuk duduk dalam kabinet itu. Nama-nama lain yang muncul termasuk mantan dubes untuk Washington dan perunding perdagangan Nitya Pibulsonggram sebagai menteri luar negeri, dan Piyasvasti Amranand , mentan kepala Dewan Kebijakan Enerji Nasional, sebagai menteri enerji. Sementara itu, para pejabat menangkis kecaman internasional terhadap kudeta itu. Seorang jurubicara kementerian kuar negeri menyatakan cemas pernyataan PM Singapura Lee Hsien Loong, yang dikutip media Thailand, Sabtu bahwa kudeta itu adalah "satu kemunduran" bagi demokrasi di kerajaan itu. Kitti Wasionond, Minggu mengatakan Thailand dan Singapura memiliki hubungan yang baik di mana Lee memainkan peran penting. "Kami kuatir dengan komentar di publik dan kami mengkarapkan hal itu tidak akan mengganggu hubungan baik kita," katanya kepada AFP. Lee mengemukakan dalam satu pertemuan para redaktur dari Asia dan Eropa di Singapura bahwa kudeta militer Thailand adalah "satu kemunduran bagi negara itu dan demokrasinya, kata suratkabar The Nation, Sabtu. Ia mengatakan Thailand meniadakan institusi-institusi demokrasi yang telah dibangun dengan kokoh dan satu tradisi pemerintahan sipil, kata suratkabar tersebut, tapi juga mengungkapkan keyakinan bahwa Surayud akan berbuat sesuai dengan tanggungjawabnya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006