"Kalau Allah mengijinkan dan rakyat memberikan mandatnya kepada kami, maka sektor pendidikan akan menjadi prioritas utama pembangunan kedepan," katanya dalam kampanye terbuka "Untuk Indonesia Bangkit" di Lapangan sepakbola Banten, Tanjungmorawa, Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis.
Ia mengatakan, mengapa sektor pendidikan menjadi prioritas utama, karena ia bersama Prabowo menyadari bahwa jika ingin meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, maka satu-satunya jalan adalah melalui pendidikan.
Dengan pendidikan yang berkualitas maka akan muncul generasi muda-generasi muda yang cerdas, kuat dan mandiri, dan berdaya saing, sehingga mampu membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar dengan karya-karyanya.
Karena, lanjut dia, tanpa pendidikan yang berkualitas, maka tidak akan mungkin menghasilkan generasi muda cerdas, yang memiliki karakter dan yang dapat membangun bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan kuat.
"Intinya kalau kita ingin membangun bangsa ini menjadi bangsa yang unggul, bangsa yang kuat, mandiri, disegani dan tidak mudah diintervensi, maka kita harus menjadi orang yang cerdas, anak anak kita harus cerdas dan ini hanya dapat kita raih melalui pendidikan yang berkualitas," katanya.
Mengingat pentingnya sektor pendidikan, kata dia, maka kedepan anggaran pendidikan harus lebih ditingkatkan lagi, sehingga harapan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas dapat terpenuhi dan pendidikan 12 tahun dapat digratiskan secara penuh.
"Pendidikan harus sepenuhnya dibiayai negara dari jenjang SD sampai SMA," katanya dengan semangat yang disambut dengan semangat pula oleh ribuan massa yang memadati lapangan tersebut.
Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (nomor urut 1) yang didukung Partai Gerindra, Partai Golkar, PPP, PKS, PBB, dan PAN.
Sedangkan kandidiat lain Joko Widodo-Jusuf Kalla (nomor urut 2 ) didukung PDI Perjuangan, PKB, Partai NasDem, Hanura dan PKPI.
(KR-JRD/R010)
Pewarta: Juraidi
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014
