Jakarta (ANTARA News) - Qaisra Shahraz, penulis Inggris kelahiran Pakistan akan berbicara mengenai Perempuan Suci bersama aktris dan politisi Marisa Haque di Galeri Ibuku di Jakarta, Senin sore. Perempuan Suci adalah judul cerita fiksi karya Qaisra yang bercerita tentang peliknya realitas hidup seorang perempuan yang hidup di tengah kungkungan tradisi di Pakistan masa kini. Novel yang mendapat banyak pujian itu telah memenangkan Jubilee Award 2002 dan oleh Asian Times disebut sebagai cerita yang menawan tentang cinta, ketamakan dan kecemburuan. Adalah gagasan Taufik Rahzen, budayawan dan pemilik Galeri Ibuku untuk mempertemukan Marisa dan Qaisra dalam satu diskusi bertajuk "Taifun Perempuan Suci" untuk mengupas segala sudut kehidupan perempuan bukan hanya di Pakistan, Inggris dan Indonesia, melainkan yang juga terjadi secara universal. "The Holy Woman memang fiksi semata tetapi saya mengangkatnya dari kenyataan hidup di Pakistan," kata Qaisra kepada ANTARA di Jakarta. Qaisra berada di Indonesia sejak pekan lalu untuk meluncurkan bukunya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Anton Kurnia dan Atta Verin, serta diterbitkan oleh penerbit Mizan pada Agustus 2006. The Holy Women yang merupakan novel pertama Qaisra, diterbitkan oleh Black Amber Books Limited, London pada tahun 2001 dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa antara lain bahasa Turki. Qaisra yang dibesarkan di Inggris pada masa mudanya mengambil pendidikan di bidang bahasa Inggris dan Peradaban Klasik dari universitas Manchester, lalu meraih master di bidang sastra Inggris. Ibu dari tiga putra itu melakukan perjalanan bersama suaminya dengan mengikuti festival Internasional penulis dan pembaca di Ubud (Ubud Writer and Reader Festival) sekaligus untu meluncurkan versi bahasa Indonesia Perempuan Suci, kemudian kembali meluncurkan bukunya di Bandung serta melakukan serangkaian wawancara dan talkshow di Bandung. "Saya senang dapat menginjakkan kaki di Indonesia, Bali sungguh cantik dan pantas disebut sebagai pulau Dewata," kata Qaisra yang tetap menjalankan ibadah puasa di tengah kesibukannya di Indonesia.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006