Kupang (ANTARA News) - PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Fery Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur, kembali menutup pelayaran menuju Baa Kabupaten Rote Ndao karena cuaca buruk.

"Mulai besok 22 Juni 2014 untuk rute pelayaran Kupang-Baa Kaupaten Rote Ndao, dihentikan untuk dua hari ke depan hingga ada informasi lanjutan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika setempat bahwa cuaca sudah normal," kata General Manejer (GM) ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang, Arnol Janssen, melalui pesan singkat di Kupang, Sabtu malam.

Sedangkan untuk lintasan menuju Waibalun Kabupaten Flores Timur dan lintasan menuju Kalabahi Kabupaten Alor dan Aimere di Kabupaten Ngada yang menghubungkan Pulau Sumba tetap dilayari kapal Fery seperti biasa.

Dia mengatakan, meskipun lintasan lainnya itu dilayari seperti biasa, pihak PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Indonesia Fery Cabang Kupang tetap meminta navigator untuk lebih berwaspada dalam dua hari ke depan karena pergerakan gelombang pada lintasan itu sewaktu-waktu berubah dari normal menjadi ekstrem.

Ia mengatakan, cuaca ekstrem berupa tinggi gelombang itu dipicu oleh tekanan rendah yang terbentuk di perairan Laut Timor antara wilayah Nusa Tenggara Timur dan Australia.

Ia mengatakan, tekanan rendah memicu kecepatan angin antara 20-30 kilometer per jam serta tinggi gelombang antara 2,5 sampai 4 meter terjadi di Laut Sawu, perairan selatan Kupang hingga Rote dan Laut Timor.

"Kondisi ini menjadi rujukan manajemen untuk tidak mengoperasionalkan kapal-kapal motor penyeberangan ke wilayah perairan yang ektrem," katanya.

Ia menjelaskan, peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan adanya angin kencang, serta gelombang tinggi 2,5-4 meter di perairan NTT, menjadi acuan ASDP untuk menghentikan pelayaran ke wilayah tersebut.

Sementara itu Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang, July Setiyanto mengatakan, tekanan udara di pusat tekanan rendah tersebut mencapai 1.005 hector pascal (hpa).

"Tekanan rendah ini akan hilang dengan sendirinya, tetapi sewaktu-waktu akan muncul lagi tekanan rendah di wilayah Nusa Tenggara Barat," katanya.

Karena itu katanya masyarakat di Nusa Tenggara Timur terutama yang hendak melakukan perjalanan melalui darat, laut dan udara diingatkan untuk selalu berwaspada karena dapat mengganggu kenyamanan hingga keselamatan.

Keadaan cuaca seperti ini diperkirakan berlangsung sejak pekan kemarin dan diperkirakan akan terjadi serupa juga di Nusa Tenggara Barat yang merupakan wilayah terdekat perairan selatan NTT.

"Ini termuat dalam peringatan dini BMKG untuk dua hari ke depan dimana wilayah yang berpotensi angin kencang/puting beliung adalah Nusa Tenggara Timur," katanya.

Sebelumnya, sejak 6-11 Juni 2014 dan 15-17 Juni 2014, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) cabang Kupang menghentikan seluruh penyeberangan di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Keputusan ini diambil menyusul cuaca yang kurang bersahabat yakni tinggi gelombang berkisar 2 - 5 meter.

Saat itu terjadi antrian kendaraan sebanyak 45 unit yang sedang memuat bahan kebutuhan pokok menumpuk di Pelabuhan Bolok sejak Jumat, 6 Juni 2014 karena kapal feri tidak bisa berlayar.
(KR-HMB/F003)

Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014