Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menegaskan tidak benar Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan restu kepada Ruhut Sitompul untuk mendukung Jokowi-JK.

"Tentang dukungan Ruhut ke Jokowi yang dapat restu dari SBY adalah tidak benar. Apa yang dikatakan Ruhut untuk mendukung Jokowi atas restu SBY jelas-jelas tidak benar karena tidak mungkin ketua umum lari dari rapimnas yang dipimpin langsung," kata Nurhayati di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.

Wakil Ketua Umum PD itu juga menantang Ruhut untuk membuktikan bahwa ia didukung dan direstui oleh SBY mendukung Jokowi-JK.

"Ruhut tak punya bukti, saya taruhannya, Silakan dibuktikan, apakah itu rekaman, percakapan dengan SBY, tulisan atau yang lainnya.. Silakan tunjukkan saja ke media," tantang Nurhayati.

Dia juga mengemukakan partai bisa menertibkan anggotanya.

"Saya sudah telepon Ruhut, tapi masih sebut sudah dapat restu dari SBY. PD punya hak untuk menertibkan anggotanya, saya berhak ganti. Bila tetap deklarasikan diri, selaku ketua fraksi, saya akan ambil tindakan sesuai garis partai. Kalau Ruhut tak lagi sesuai dengan PD, lebih baik dan gentleman, mundur saja, tak usah bawa-bawa nama SBY," ancam Nurhayati.

Dia mengemukakan Keputusan PD dalam Pilpres adalah secara institusi netral sesuai dengan hasil rapimnas PD.

"Hasil rapimnas merupakan keputusan bersama pada 18 Mei, di situ ada Ruhut, hasilnya adalah 56 persen meminta PD bersikap netral, 22 persen mendukung Prabowo-Hatta, 21 persen ingin PD bentuk poros baru bersama Golkar. Ini hasil rapimnas PD. Seharusnya Ruhut sadar hasil rapimnas itu. Bila saat itu yang ingin dukung capres lain, kenapa tidak dikemukakan. Tidak satupun peserta dukung Jokowi-JK dalam rapimnas itu," ujar Nurhayati.

"Kami minta Ruhut untuk tidak mengatasnamakan SBY dalam memberikan dukungan ke capres lain dimana tidak sesuai dengan hasil rapimnas," kata Nurhayati.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2014