Jakarta (ANTARA News) - Partai Bintang Reformasi (PBR) berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Bersatu (KBI) khususnya menteri yang dinilai tidak sejalan dan memenuhi program kerjanya, kata Ketua Umum DPP PBR Bursah Zarnubi. "Presiden Yudhoyono pada masa pemerintahan tahun ke-2 atau Oktober 2006 perlu mengevaluasi kinerja para menterinya, sehingga mereka yang tak mencapai sasaran dapat direshuffle," katanya menjawab pers di Jakarta, Senin. Menurut Bursah, Presiden dalam mengganti menteri tak perlu mempertimbangkan perimbangan kursi parpol di DPR, karena Indonesia menganut sistem presidensiil dan presiden dipilih oleh rakyat, sehingga presiden bebas dalam memilih menteri dari kalngan mana pun. Ketika ditanya nama menteri yang perlu diganti saat ini, Ketua Fraksi PBR DPR itu berpendapat, dari banyak suara anggota DPR bahwa Meneg BUMN Sugiharto perlu diganti karena tidak terpenuhi target setoran dana dari laba BUMN ke APBN. Selain itu, sejumlah menteri khususnya di sektor riil juga perlu diganti agar target memperluas lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan di kalangan rakyat menengah ke bawah tercapai. Kendati demikian, mantan Ketua HMI DKI itu, mengatakan, masalah reshuffle kabinet diserahkan sepenuhnya kepada Presiden Yudhoyono, karena hal itu merupakan hak prerogatif presiden. Bursah menegaskan, DPR tidak akan menghalangi dalam penggantian kabinet dan telah bertekad mendukung pemerintahan Yudhoyono dan Kalla sampai akhir masa jabatan selama lima tahun sebagai wujud menciptakan demokrasi yang sehat. Sebelumnya, saat berbuka puasa bersama jajaran DPP PBR di Kompleks rumah dinas anggota DPR Kalibata, Jakarta, Ahad (8/9), Bursah berharap, agar para pejabat negera baik eksekutif, yudikatif dan legeslatif di dalam bulan Puasa untuk tidak membuat pernyataan yang bisa meresahkan masyarakat. Dia meberikan contoh, adanya pernyataan dari oknum tertenu bahwa di dalam tubuh parpol Islam disusupi kelompok radikal. Hal tersebut adalah tidak benar dan hanya akan mengadudomba diantara Parpol Islam. Bursah menegaskan, Parpol yang berasakan Islam yang ada DPR saat ini telah bertekad untuk memajukan demokrasi dan bersikap moderat serta memberikan keteladanan untuk selanjutnya mendapat simpati rakyat pada Pemilu 2009.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006