Solo (ANNTARA News) - Calon Presiden Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia mengakhiri kebiasaan memaki-maki dua mantan Presiden RI Soekarno dan Soeharto.

"Bagaimana kalau tidak ada keduanya?", kata dia saat berkampanye di Lapangan Madugondo, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis.

Prabowo khawatir jika kebiasaan itu tidak segera diakhiri maka hal sama akan menimpa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Mari kita harus dewasa," katanya.

Prabowo menilai kedua tokoh harus dihormati dan meniru hal baik apa pun dari keduanya.

Prabowo menyoroti pemimpin Indonesia yang senang menghujat dan mencari kesalahan orang lain dengan mendaku dirinya hebat. "Padahal dirinya lebih parah," katanya.

Prabowo tidak meragukan Joko Widodo-Jusuf Kalla patriot bangsa Indonesia dan putra terbaik Indonesia.

"Joko Widodo-Jusuf Kalla tetap saudara," katanya.

Oleh karena itu, dia mengingatkan pendukungnya untuk tidak bersemangat berlebihan. "Semangat boleh, tapi jangan bermusuhan," tegasnya.

Dia juga meminta pendukungnya untuk tidak mau diadu domba. "Kita berbeda program, kita beda pendapat, kita beda gaya, tapi tidak boleh bersemangat, hingga bertabrakan, bermusuhan," katanya.

Prabowo justru meminta lebih baik mengalah. "Tapi tidak untuk prinsip mengabdi kepentingan rakyat, kita harus tegas," tegas dia.



Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2014