PBB, New York (ANTARA News) - Dewan Keamanan PBB pada Rabu (25/6) memperpanjang mandat pasukan pemelihara perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan selama enam bulan lagi, dan menekankan tak boleh ada pasukan militer lain di daerah pemisah tersebut.

Di dalam resolusi yang disahkan pada Rabu sore, Dewan 15-anggota tersebut memutuskan untuk "memperbarui mandat United Nations Disengagement Observer Force (UNDOF), yang memantau kesepakatan pemisahan 1974 antara Suriah dan Isrel, setelah perang 1973, "untuk masa enam bulan, yaitu sampai 31 Desember 2014".

Dewan Keamanan menekankan kewajiban Suriah dan Israel untuk secara seksama dan sepenuhnya menghormati ketentuan dalam Kesepakatan Pemisahan Pasukan 1974 dan menyeru kedua pihak agar sepenuhnya menahan diri dan mencegah pelanggaran gencatan senjata dan daerah pemisah, kata resolusi tersebut.

Dewan Keamanan "menggarisbawahi bahwa tak boleh ada kegiatan militer dari kelompok oposisi bersenjata di daerah pemisah itu, dan mendesak negara anggota agar menyampaikan dengan keras kepada kelompok oposisi bersenjata Suriah di daerah pemisah UNDOF", kata resolusi tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua.

Badan PBB itu juga menyeru semua pihak agar bekerja sama secara penuh dengan operasi UNDOF, menghormati kekebalan dan hak istimewanya serta menjamin kebebasan bergeraknya, serta keamanan dari akses segera tanpa halangan bagi personel PBB yang melaksanakan mandat mereka.

UNDOF dibentuk pada 31 Mei 1974 oleh satu resolusi Dewan Keamanan, setelah disepakatinya pemisahan pasukan Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan. Sejak itu, misi tersebut telah tetap berada di daerah itu untuk menjaga gencatan senjata antara pasukan Israel dan Suriah dan mengawasi penerapan kesepakatan pemisahan diri.

Saat ini, ada lebih dari 1.200 prajurit dalam misi itu, kebanyakan berasal dari Fiji, India, Irlandia, Nepal, Belanda dan Filipina.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2014