Jakarta (ANTARA News) - Sektor perumahan diperkirakan akan mengalami lonjakan permintaan pada 2007, setelah suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mengalami penurunan, kata pengamat properti, Ali Tranghanda, Selasa. "Kemungkinan KPR baru akan turun triwulan II 2007, di saat itu lah masyarakat mulai membeli rumah," kata Ali Tranghanda. Menurut dia, masyarakat akan melihat perkembangan bunga KPR sebelum memutuskan untuk membeli rumah. Dengan kondisi bunga perbankan saat ini dianggap masih belum menarik. Meski saat ini BI rate sudah mengalami penurunan sampai 11,25 persen atau bahkan bisa 8-9 persen, akan tetapi perbankan tidak langsung merespon dengan menyesuaikan suku bunga kreditnya. "Bank harus melihat portofolionya dulu sehingga tidak mungkin bunga KPR yang rata-rata saat ini masih 15 persen lantas diturunkan sampai 13 persen," ujarnya. Ali memperkirakan, penurunan suku bunga perbankan termasuk KPR baru akan terjadi pada trilwulan pertama 2007, sehingga kemungkinan masyarakat mulai membeli rumah pada triwulan kedua 2007. Pengembang perumahan sebaiknya mulai mempromosikan produknya pada awal-awal 2007 sebagai antisipasi permintaan pasar terhadap tempat-tempat hunian, sehingga penjualan dapat lebih efektif, katanya. Ia menghitung, setiap penurunan satu persen KPR maka daya beli masyarakat akan naik empat sampai lima persen. Dengan demikian apabila suku bungan KPR dapat turun dari 15 menjadi 12,5 persen berarti daya beli bisa naik delapan sampai sepuluh persen. Terkait dengan hal itu Ali yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Pusat Strategis Intelijen Properti, mengatakan, akan mengkampanyekan kepada kalangan perbankan mengenai peluang tersebut. Bank juga dapat menjalin kerjasama dengan pengembang yang dikenal memiliki "track record" yang baik untuk membebaskan uang muka dalam membeli rumah, katanya. "Biasanya dengan uang muka 10 sampai 20 persen dari harga rumah akan memberatkan calon pembeli rumah. Sehingga kalau bisa tidak perlu uang muka agar dapat lebih menarik," kata Ali.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006