Beijing (ANTARA News) - Puluhan pekerja Tiongkok telah dipindahkan dari Irak utara yang kacau, kata media pemerintah Jumat, dan 1.200 lainnya akan meninggalkan daerah itu dalam beberapa hari ke depan.

AFP melaporkan Lebih dari 50 pekerja China Machinery Engineerin Corp (CMEC) tiba di Baghdad dengan menumpang helikopter dari Irak utara Rabu malam, kata surat kabar China Daily.

Sejumlah 1.200 yang terperangkap di kota Samarra, Irak utara akan tiba di Baghdad "dalam beberapa hari ke depan ", tambah laporan itu.

Para petempur kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) memimpin satu serangan kilat, merebut daerah-daerah luas utara dan barat Baghdad bulan ini.

Tiongkok--- investor luar negeri terbesar dalam industri minyak Irak--memiliki lebih dari 10.000 pekerja di sejumlah proyek di negara itu, kata para pejabat, kendatipun sebagian besar di daerah selatan yang jauh dari pertempuran sekarang.

Meski demikian, perusahaan-perusahaan minyak Tiongkok telah mempersiapkan rencana pengungsian andai kata serangan itu mengancam operasi-operasi mereka, yang dapat membahayakan pasokan negara itu bagi raksasa Asia itu.

Sumber-sumber energi adalah sangat penting bagi Tiongkok, ekonomi terbesar kedua dunia, dan Irak adalah sumber impor minyak mentah terbesar kelima.

Dalam satu taklimat Kamis, seorang juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok membantah laporan-laporan bahwa usaha-usaha untuk mengungsikan sejumlah pekerja pekan ini gagal.

Majalah keuangan Caixin melaporan pasukan Irak telah menolak bus-bus para pekerja CMEC dekat Baghda dan memaksa mereka kembali ke Samarra.

"Kedubes Tiongkok di Irak sedang berusaha bekerja sama erat dengan pemerintah Irak dan tentara menyangkut penilaian yang tepat situasi keamanan untuk menjamin satu pengungsian itu berjalan lancar, aman dan tertib," kata juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Hua Chunying.

(Uu.H-RN)

Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2014