Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memutuskan akan membagikan secara gratis sekitar 5,5 juta unit tabung elpiji berkapasitas tiga kg dalam program konversi minyak tanah ke elpiji tahun 2006 dan 2007. Deputi Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya, di Jakarta, Selasa mengatakan pembagian tabung secara gratis tersebut sudah menjadi keputusan pemerintah. "Pemerintah telah putuskan tabung dibagi secara gratis," katanya. Menurut dia, tabung yang dibagikan pada tahun 2006 mencapai sekitar 347 ribu tabung dan 2007 mencapai sekitar 5,2 juta unit tabung. Namun, lanjutnya, total pengadaan tabungnya mencapai 800 juta unit tahun 2006 dan 12 juta unit tahun 2007. "Sebab, kita harus menyediakan tabung isi ulang dengan rumusan satu tabung banding 2,3 tabung," katanya. Pada kesempatan itu, Hanung juga mengemukakan Pertamina belum memutuskan akan mengimpor tabung 3 kg tersebut. "Kita masih menunggu kesiapan produsen dalam negeri," katanya. Namun, menurut dia, berdasarkan verifikasi yang telah dilakukan Pertamina, sebanyak 14 produsen dalam negeri hanya sanggup mengadakan 400-500 ribu unit tabung pada Desember 2006. "Dengan demikian, kita perkirakan minimal akan impor 200.000 unit tabung guna memenuhi target 800 ribu unit tabung," katanya. Hanung juga mengatakan pihaknya tidak bisa memenuhi keinginan produsen tabung dalam negeri untuk membagi pengadaan 800.000 unit tabung tahun ini dalam dua tahap. "Kita tidak bisa mundurkan, karena setiap bulan mulai Januari 2007, Pertamina berkewajiban mengadakan tabung elpiji sebanyak satu juta unit," katanya. Menurut dia, kalau dibagi menjadi dua tahap maka target konversi satu juta kiloliter minyak tanah dengan 567.000 ton elpiji tahun 2007 dipastikan tidak akan tercapai. Mengenai harga pembelian tabung produsen dalam negeri, Hanung mengatakan, pihaknya akan memilih harga terendah dengan acuan harga impor. Pertamina juga akan melakukan tender pemasok tabung impor setelah proses tender produsen dalam negeri selesai. "Kira-kira dua minggu lagi proses tender produsen dalam negeri selesai," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006