Banda Aceh (ANTARA News) - Tim khusus kepolisian gabungan Polres Pidie dan Polda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) berhasil membekuk komplotan perampokan bersenjata api yang meresahkan masyarakat di beberapa kabupaten daerah itu. Enam orang yang terindikasi melakukan aksi perampokan bersenjata api di wilayah Pidie, Bireuen dan Aceh Utara, berhasil dibekuk tim khusus Polri dalam penggerebekan di Kabupaten Pidie, Selasa, kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Kabid Humas Polda) NAD, Kombes Jodi Heriyadi, Selasa malam. "Keenam pelaku kejahatan yang selama ini melakukan aksi perampokan di beberapa wilayah itu berhasil ditangkap tanpa perlawanan di sejumlah lokasi terpisah di Pidie," ujarnya. Selain menangkap enam tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti dalam penggerebekan lokasi persembunyian mereka, yakni satu sepeda motor dan uang tunai Rp40 juta. "Uang tunai dan sepeda motor yang disita polisi itu diperkirakan hasil kejahatan yang dilakukan komplotan tersebut selama ini di beberapa tempat di Aceh," kata Jodi, didampingi Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Pidie, AKBP Asjmain. Ia mengemukakan, diperkirakan masih terdapat beberapa pelaku perampokan yang kini menjadi incaran aparat kepolisian, termasuk seorang yang menyimpan senjata api laras panjang jenis AK. "Kami sudah mengetahui identitas jaringan perampokan yang meresahkan masyarakat di Aceh itu," jelas Jodi. Aparat kepolisian juga mendapatkan pengakuan dari keenam tersangka itu bahwa mereka telah melakukan tujuh kali perampokan berdarah yang di sejumlah wilayah. Adapun senjata api laras panjang yang digunakan para tersangka dalam melakukan kejahatan itu berasal dari sisa peninggalan masa konflik bersenjata di Aceh, demikian Jodi Heriyadi. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006