Jakarta (ANTARA News) - Presiden mendatang harus memberikan perhatian yang lebih terhadap pengembangan SDM dan teknologi pertanian agar dapat meningkatkan produktivitas dan mutu  produk pertanian Indonesia yang tergolong masih rendah.

"Teknolongi pertanian dapat meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia sehingga bisa meningkatkan produksi secara total," kata Presiden Organisasi Kerja Sama Petani Asia, Sutrisno Iwantono, di Jakarta, Senin, menanggapi debat Cawapres  dengan tema pembangunan sumber daya manusia (SDM) serta ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Iwantono melalui pesan elektroniknya mengatakan teknologi pertanian Indonesia tertinggal dibandingkan negara-negara di kawasan yang dapat dilihat dari rendahnya produktivitas hasil pangan.

Sebagai contoh, produktivitas pertanian padi Indonesia sekitar lima ton per hektare padahal di negara lain mencapai 10 ton per hektare.

Kualitas produk pertanian Indonesia, katanya, juga masih rendah sehingga tidak layak ekspor, padahal banyak jenis buah yang potensial seperti mangga atau pisang.

Iwantono mengatakan memang masih banyak lahan yang terlantar namun peningkatan produktivitas sangat penting.

Menurut mantan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha ini, presiden mendatang harus membantun pusat penelitian dan pengembangan di daerah-daerah. Penelitian yang dilakukan harus disesuaikan dengan keunggulan daerah tersebut.

Untuk itu, katanya, perlu dilakukan penelitian mengenai keunggulan daerah tertentu.

Ia mengingatkan bahwa masih banyak penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian. Selain itu sektor pertanian juga masih memberikan sumbangan yang besar terhadap produk domestik bruto. (*)

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2014