Pattaya, Thailand (ANTARA News) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Thailand, Ibrahim Yusuf, mengatakan situasi Indonesia pada umumnya dalam keadaan sangat kondusif, baik dalam segi politik maupun keamanan, karena iklim demokrasi sudah berjalan sesuai aturan. "Secara umum situasi di Indonesia sangat aman dan kondusif bagi wisatawan manca negara yang akan berkunjung ke Indonesia," kata Ibrahim Yusuf dalam acara konferensi pers di sela-sela ekshibisi dan "Incentive Travel & Convention, Meeting Asia (IT & CMA) 2006, di Pattaya, Thailand, Rabu. Sebagai contoh, Ibrahim, yang juga menjabat sebagai perwakilan tetap untuk ESCAP PBB itu, menyebutkan mengenai sistem pemilihan para kepala daerah yang sudah berjalan sesuai aturan dan demokratis. Dubes juga mengemukakan bahwa Indonesia memiliki banyak sarana untuk penyelenggaraan semacam konferensi atau konvensi tingkat internasional. Pada pertemuan IT & CMA 2006 yang ke-14 itu Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) mengikutsertakan 24 industri yang bergerak di bidang perhotelan, penyelenggara pertemuan/konvensi serta resort dan SPA. Indonesia menempati enam anjungan, di samping puluhan anjungan dari 40 negara lainnya. Sementara itu, Direktur Promosi Luar Negeri Depbudpar, Tatang Rukhiyat, pada pertemuan pers itu menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 12 kota sebagai pangsa pasar utama yang bisa dijadikan tempat penyelenggaraan konvensi, pertemuan dan juga seminar bertaraf internasional. Ke-12 pangsa pasar utama tersebut adalah Bali, Bandung, Batam, Balikpapan, Manado, Makasar, Padang, Batam, Semarang, Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta. Selain itu, pihak pemerintah Indonesia juga sudah melakukan berbagai upaya perbaikan dalam berbagai bidang infrastruktur, seperti pembangunan bandara baru di Padang, Sumatera Barat, yang bertaraf internasiaonal pada tahun lalu dan juga bandara internasional Surabaya yang akan diresmikan 10 Nopember 2006. Pembangunan jalan bebas hambatan dari Jakarta dan Bandung juga sudah dilakukan, sehingga wisatawan akan menempuh jarak Jakarta - Bandung dalam waktu hanya dua jam. "Kementerian kami sangat mendukung industri pertemuan (Mice) dan akan membentuk divisi baru Direktorat Mice," kata Tatang. Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan mengenai pemberian berbagai kemudahan seperti bebas visa bagi 11 negara, yakni Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darusalam, Filipina, Hongkong, Makao, Chili, Maroko, Peru dan Vietnam serta memberlakukan Visa on Arrival (VoA) bagi 52 negara. Dalam jumpa pers itu, media Thailand menanyakan mengenai tarif murah penerbangan seperti Air Asia sebagai pendukung peningkatan wisatawan ke Indonesia. Ibrahim mengemukakan bahwa hal tersebut sudah dilakukan oleh Adam Air. Hubungan baik Dubes Ibrahim Yusuf ketika ditanya ANTARA seputar hubungan politik dan ekonomi dengan Thailand pasca-pemerintahan baru negeri "Gajah Putih" itu mengatakan bahwa hubungan politik dan ekonomi bilateral memang sudah sejak lama dalam keadaan baik. "Pengakuan kita kan bukan bersifat pengakuan kepada negara, tetapi pemerintahan, dan hubungan dengan Thailand memang sudah sejak dulu ada, jadi saya rasa akan tetap berjalan seperti biasa. Perubahan pemerintahan ini kan sudah sering terjadi dan sudah merupakan yang ke-32 sejak 1932. Meskipun ini agak khusus artinya ini kan dalam situasi perubahan di kawasan dan tingkat global," kata Ibrahim yang menduduki jabatan Duta Besar untuk kedua kalinya, sebelumnya sebagai Duta Besar untuk Abu Dhabi. Mengenai hubungan dagang bilateral, Dubes mengatakan dalam dua tahun terakhir ini sudah terjadi perubahan cukup signifikan. "Perdagangan mengalami kenaikan kalau dua tahun lalu sekitar 5,0 miliar dolar, kini meningkat menjadi 7,0 miliar dolar. Mulai tahun ini sampai dengan Juni sudah surplus untuk Indonesia," katanya. Menurut Dubes ada satu hal lagi yakni masalah perdagangan bilateral yang belum diselesaikan dengan Thailand yang semula dijadwalkan 1 Oktober lalu, tetapi karena ada perubahan iklim pemerintahan di Thailand maka jadi tertunda. "Insya Allah dalam waktu dekat," katanya. Sementara itu, hubungan kebudayaan, menurut Ibrahim Yusuf, terus mengalami peningkatan dan Kedutaan menurut rencana pada 18 Desember mendatang akan melakukan sosialisasi bekerjasama dengan Kementerian Kepariwisataan Thailand, yang dijadwalkan akan diadakan di Ayutaya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006