Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengatakan, Indonesia memahami keluhan negara-negara tetangga karena asap yang berasal dari pulau-pulau di Indonesia dan berusaha mengadakan upaya mengatasinya bersama dengan lima negara di ASEAN. "Oleh karena itu kita mengadakan upaya bersama dengan lima negara ASEAN yang terkena asap, kita adakan pertemuan," kata Menlu kepada wartawan di sela-sela kunjungannya menghadiri pameran dagang di PRJ Kemayoran, Jakarta, Rabu. Menurut Menlu, hal itu diperlukan sebagai reaksi positif Indonesia atas masalah asap tersebut. "Ini masih diperbincangkan, tanggal 13 (Oktober--red) untuk tingkat menteri," katanya. Kelima negara yang akan ikut serta dalam pertemuan itu adalah Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura dan Thailand. "Ini masih kita rancang pertemuannya apakah akan berlangsung di Singapura atau di Riau, Indonesia. Akan diputuskan sore ini," katanya. Kendati masih belum diputuskan apakah pertemuan akan dilakukan di Singapura atau di Indonesia, namun menurut Menlu-RI, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghendaki pertemuan itu dilakukan di Indonesia. Sementara itu Menteri Kesehatan Malaysia Chua Soi Kek dilaporkan telah meminta Pemerintah Indonesia menyadari bahwa serbuan asap kiriman dari Sumatera setiap tahun telah membuat masyarakat di kawasan tersebut repot. "Pemerintah Indonesia sepenuhnya sadar dengan masalah yang mereka timbulkan atas kami semua di sini (ASEAN) terlebih bagi Malaysia dan Singapura," ujar Chua. Sebaliknya Menteri Luar Negeri Malaysia Syed Hamid Albar mengatakan bahwa negara-negara ASEAN harus bekerjasama untuk mengatasi keadaan yang selalu berulang ini. Dia juga ingin negara negara ASEAN bisa merumuskan rencana aksi dari pada hanya sekedar menandatangani kesepakatan yang hasilnya tidak seberapa. "Karena kita sama-sama terkena dampak (dari serbuan asap), mari kita mencoba mengatasi bersama dalam bentuk aksi nyata agar usaha yang dilakukan Indonesia untuk memadamkan api berjalan cepat dan lancar," ujar Hamid kepada wartawan.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006