Yangon (ANTARA News) - Pihak berwenang Myanmar memberlakukan jam malam, Kamis, dari senja hingga fajar di enam kotapraja di kota terbesar kedua Myanmar, Mandalay.

Jam malam diberlakukan setelah serangkaian kerusuhan yang menyebabkan kematian dua orang dan 14 lainnya terluka, kata sumber-sumber resmi, seperti dilaporkan Xinhua.

Kerusuhan terjadi di kota-kota Mandalay, Aungmyay Tharzan, Chanaye Tharzan, Mahar Aungmyay, Chanmya Tharzi, Pyigyi Tagon dan Amarapura.

Jam malam, yang melarang pertemuan lebih dari lima orang, akan dikenakan dari pukul 21.00-05.00 waktu setempat, kata sumber-sumber itu.

Kerusuhan dimulai Selasa malam, yang menyebabkan kendaraan bermotor dan toko-toko hancur, terjadi ketika ratusan perusuh menyerang satu kedai teh di kotapraja Chanaye Tharzan, Mandalay, setelah pemilik warung teh Muslim dituntut untuk kasus perkosaan.

Seorang pria Buddha tewas pada Rabu malam sementara seorang pria Muslim tewas pada Kamis pagi, kata para pejabat menegaskan.

Polisi telah menahan empat tersangka penyerang yang terlibat dalam insiden itu.

Situasi di Mandalay berada di bawah kendali dan sekolah-sekolah serta pasar-pasar terus dibuka kecuali usaha pemilik Muslim ditutup, kata sumber-sumber lokal.

Kepolisian Mandalay mengatakan mereka sedang menyelidiki kerusuhan dan akan mengambil tindakan terhadap mereka yang terlibat dalam serangan itu.

(Uu.H-AK)

Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2014