Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo, menganggap rivalnya, calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, keliru dan salah dengar soal pandangan Jokowi terkait koperasi.

"Mungkin Bapak salah baca atau salah dengar, tidak mungkin seorang Jokowi menganggap petani tidak perlu koperasi," kata Jokowi, di Jakarta, Sabtu malam, dalam debat calon presiden putaran terakhir bertema "Pangan, Energi, dan Lingkungan."

Jokowi merespon pertanyaan Prabowo yang menganggap dia tidak berpihak pada koperasi dalam membangun ekonomi di Indonesia.

Jokowi sendiri menegaskan semua orang tahu bahwa koperasi merupakan soko guru perekonomian Indonesia.

"Hanya masalahnya di desa ada beberapa hal yang harus dituntaskan baik yang berkaitan dengan dengan perangkat desa maupun kelembagaan di tingkat desa," katanya.

Apalagi dalam UU Desa sudah digariskan penganggaran dana sebesar Rp1,4 miliar perdesa.

Oleh karena itu, Jokowi menekankan perlu desa memiliki badan usaha milik desa dalam bentuk koperasi atau yang lain.

"Tetapi alangkah lebih baiknya dalam bentuk koperasi," katanya.

Prabowo-Hatta sangat menginginkan koperasi lebih diberdayakan lagi sebagai pilar utama ekonomi nasional. Mereka juga yang mengangkat wacana koperasi ini dalam debat calon presiden-wakil presiden kali ini. 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2014