Bangkok (ANTARA News) - Junta yang kini berkuasa di Thailand, Kamis mengumumkan perlemen baru yang didominasi para pejabat militer, pensiunan birokrat dan ilmuwan. Raja Thailand Bhumibol Adulyadej mensahkan daftar 242 nama yang dipilih militer setelah kudeta tidak berdarah bulan lalu, yang menggulingkan PM Thaksin Shinawatra. Berdasarkan konstitusi sementara, Majelis Nasional sementara yang beranggotaan 250 orang akan bertindak sebagai Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat untuk satu tahun. Junta diperkirakan akan mengisi delapan kursi kemudian, demikian laporan AFP. Para anggota baru itu tidak dapat memberikan keputusan mengenai masalah-masalah pemerintah, tapi bisa menanyakan kepada kabinet baru kerajaan itu mengenai kebijakan. Para pejabat militer mengisi 35 kursi , dengan para mantan pejabat pemerintah memperoleh 43 kursi, kata pemimpin kudeta Jenderal Sonthi Boonyaratglin dalam sebuah pengumuman. Mantan tentara dan politisi Chamlong Srimuang, yang memimpin protes anti Thaksin selama tiga bulan yang mmbawa pada kudeta itu, juga akan menjadi anggota parlemen . Chamlong, mantan mentor Thaksin , memimpin unjukrasa-unjukrasa berdarah di Bangkok tahun 1992 yang membantu menggulingkan diktator militer dan memulihkan kekuasaan demokrasi. Sekitar 29 ilmuwan duduk dalam majelis itu, yang juga akan termasuk 13 orang dari organisasi-organisasi non pemerintah , 20 dari media dan enaam bankir. Hanya empat orang politisi baru. Kendatipun semua anggota parlemen baru dipilih oleh militer, pemimpin kudeta itu menegaskan junta tidak akan melakukan campurtangan. Sonthi mengatakan Senat akan "mengawasi dan menetapkan arah untuk merancang satu konstitusi baru". Piagam sementara menjamin kekuasaan luas pada para pemimpin kudeta 19 September, yang merumuskan peran mereka di pemerintah dan memberikan mereka kekuasan untuk memecat perdana menteri bsru. Kepemimpinan militer menjanjikan sebuah konstitusi baru dan pemilu Oktober 2007. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006