Seoul (ANTARA News) - Militer Korea Selatan (Korsel) meningkatkan persiapan untuk menghadapi kemungkinan serangan nuklir pasca-Korea Utara (Korut) mengumumkan suksesnya pengujian nuklirnya pada Senin (9/10), kata seorang pejabat Korsel, Kamis. "Kita harus mengubah situasi di sini. Sangat alami untuk memeriksa kesiapan militer berdasarkan lingkungan yang berobah," kata seorang juru bicara Gabungan Kepala Staf Militer Korsel, yang menolak mengomentari laporan-laporan media. Media lokal melaporkan bahwa pusat strategi militer baru Korsel adalah pada peningkatan persenjataan untuk membuat tidak mampu setiap pengiriman sistem hulu ledak nuklir dari Korut di masa mendatang. "Kami telah menyiapkan berbagai laporan sejak Korut pada hari Senin lalu mengumumkan susksesnya pengujian nuklir. Rincian laporan itu tetap rahasia," ujarnya. Kantor Berita Korsel (Yonhap) melaporkan, Kantor Gabung Kepala Staf Militer Korsel telah melaporkan kepada Menteri Pertahanan, Yoon Kwang Ung, mengenai peningkatkan kesiapan militer untuk menghadapi kemungkinan serangan nuklir Korut. Pihak Seoul merasa perlu untuk mengubah rencana darurat Korsel bersama Amerika Serikat (AS), dan menjamin senjata yang siap dan mampu menghancurkan sistem yang mengirim bom-bom nulir, demikian Yonhap. Disusun pada 2002, Yonhap melaporkan, AS dan Korsel pernah bertujuan untuk menyingkirkan pemimpin Korut, Kim Jong Il, dan mengalahkan milternya yang berkekuatan 1,2 juta personel, bila Korut yang berhaluan komunis itu menyerbu Korsel. "Pembangunan senjata yang kami rencanakan bagi transfer pengawasan operasional masa perang akan digunakan menghadapi sistem pengiriman nuklir," kata seorang pejabat kementerian pertahanan kepada surat kabar Korea Herald. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006