Surabaya (ANTARA News) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Men PAN), Taufiq Effendi, menyesalkan banyaknya data tenaga honorer yang direkayasa atau dipalsu, serta banyaknya bupati dan walikota yang mengangkat tenaga honorer fiktif, yakni yang bersangkutan tidak pernah mengabdi sebelumnya. "Banyak bupati/walikota yang mengangkat tenaga honorer fiktif, yakni yang bersangkutan tidak pernah mengabdi. Karena itu Komisi A meminta Menpan agar mengusulkan kepada Presiden untuk menindak pejabat yang memalsukan SK honorer karena data sekarang mencapai 925 ribu padahal sebelumnya 600 ribu honorer. Kenapa bisa membengkak," kata anggota Komisi A DPRD Jatim, M Siroj di Surabaya, Kamis. Siroj mengemukakan hal itu di Surabaya, usai rapat konsultasi dengan Men-PAN di Jakarta bersama sejumlah anggota Komisi A. Sementara itu Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim, Suli Daim Spd mengatakan, Men-PAN dijadwalkan bakal membahas formasi CPNS dari masing-masing daerah bersama Sekda dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) seluruh Indonesia, Jumat (13/10). "Menurut Deputi SDM Men-PAN, Tasdik Kinanto, rekruitmen CPNS tahun 2006 ini difokuskan tenaga honorer dan umurnya yang diatas 35 tahun akan diprioritaskan, sedangkan formasinya yang menyesuaikan," ujar anggota Fraksi PAN DPRD Jatim tersebut. Formasi honorer 2006, menurut Suli, sebanyak 325 ribu dengan rinciaan 275 ribu untuk daerah dan 50 ribu untuk pusat, dengan rincian 40 ribu honorer dan 10 ribu akomodasi yang masuk ikatan dinas dan tenaga khusus di instansi bantu. Sehinggga, ujar dia, guru bantu yang bekerja sebelumnya tetap mendapat pengakuan dimana yang bersangkutan bekerja. Sementara untuk tahun 2007 untuk tes honorer dan umum akan dilaksanakan April 2007, sedangkan jumlah formasi menunggu hasil realisiasi 2005-2006.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006