Beirut (ANTARA News) - Setidaknya dua roket Jumat ditembakkan dari Lebanon selatan ke Israel, kata kantor berita Lebanon dan sumber-sumber keamanan, dan menambahkan tidak jelas siapa yang menembakkan roket-roket itu.

Lebanon Selatan adalah kubu Hizbullah, satu kelompok muslim Syiah yang berjuang memerangi Israel tujuh tahun lalu dan bergerak dalam perang saudara di Suriah mendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Faksi-faksi Palestina juga berada di daerah sama.

Kantor berita NNA, mengutip korespondennya di Tirus, mengatakan, roket-roket ditembakkan ke arah wilayah pendudukan pada pukul 06.30 waktu setempat dari daerah Hasbaya, di Lebanon.

Israel menanggapi dengan penembakan mortir-mortir militer, kata sumber-sumber keamanan.

Pada Desember, roket-roket diluncurkan dari Lebanon selatan menghantam Israel utara, memprovokasi respon melintasi perbatasan yang sebagian besar telah tenang sejak perang tahun 2006.

Sementara itu dua roket yang ditembakkan gerilyawan Gaza, Rabu, menghantam dekat kota selatan Dimona di mana Israel memiliki reaktor nuklir, kata militer di twitter.

"Beberapa menit yang lalu, gerilyawan Palestina di Gaza menembakkan tiga roket ke Dimona. Dua jatuh di daerah terbuka; Iron Dome mencegat yang lain," katanya mengacu pada sistem pertahanan rudal Israel.

Brigade Ezzedine Al-Qassam, sayap militer Hamas yang berbasis di Gaza, mengatakan dalam satu pernyataan, mereka meluncurkan tiga roket M75, di Dimona, mengacu pada roket Gaza yang diproduksi dengan kisaran jarak 80 kilometer (50 mil).

Israel memiliki dua reaktor nuklir, satu di Dimona di Gurun Negev, dan lainnya di fasilitas penelitian nuklir di Nahal Sorek, sebelah barat Yerusalem.

Dalam kaitan itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Rabu, bersumpah akan menggencarkan gempuran Israel terhadap para pejuang Palestina di Gaza. 

Tentara negara zionis itu sejauh ini sudah menghilangkan 43 nyawa warga Palestina.

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2014