Surabaya (ANTARA News) - Meski industri semen dalam negeri tidak mengalami peningkatan pesat, namun PT Semen Gresik Group Tbk memprediksi pencapaian laba bersih pada tahun 2006 ini bisa meningkat hingga 20 persen dibanding 2005 lalu. "Kalau secara volume penjualan, kemungkinan tidak jauh beda atau naik sedikit dibanding tahun 2005. Tapi dari sisi laba bersih, prediksinya bisa naik 10 hingga 20 persen hingga akhir 2006 ini," kata Direktur Utama PT Semen Gresik Group Tbk, Ir Dwi Soetjipto, kepada wartawan di sela-sela ramah tamah dan buka puasa bersama di Surabaya, Jumat malam. Menurut data yang dihimpun, hingga semester pertama tahun 2006, laba yang diraih Semen Gresik mencapai Rp663,45 miliar. Sedang pada 2005, laba bersih lebih dari Rp1 triliun. Sementara itu, total penjualan semen hingga Agustus 2006 mencapai 10,48 juta ton atau merosot 1,7 persen dibanding periode sama tahun 2005 yang mencapai 10,66 juta ton. Penjualan tersebut terdiri dari penjualan di pasar domestik mencapai 9,56 juta ton, atau meningkat 1,7 persen dibanding periode sama tahun 2005 yang mencapai 9,40 juta ton. Penjualan ekspor hingga Agustus 2006 mencapai 916.000 ton, turun 27,5 persen dari periode sama tahun 2005 sebanyak 1,26 juta ton. "Pertumbuhan laba 20 persen diperkirakan tercapai, seiring naiknya volume produksi dan keberhasilan efisiensi biaya yang diterapkan di perusahaan," katanya. Ia menambahkan, permintaan semen dalam negeri sempat mengalami penurunan hingga 2,4 persen selama periode Januari-Agustus 2006. Namun, sejak September lalu kondisi pasar sudah kembali normal. Gencarnya produk kompetitor yang masuk ke wilayah utama pemasaran produk Semen Gresik, terutama di Jawa Timur, lanjut Dwi Soetjipto, tidak banyak berpengaruh terhadap penjualan produk Semen Gresik. Menurut Dirut, "market share" Semen Gresik secara nasional hingga September 2006 mencapai 47 persen, atau naik dibanding periode sama 2005 sekitar 45 persen. "Pasar semen memang turun, tapi produk Semen Gresik tidak terganggu, bahkan oleh gencarnya produk kompetitor. Sistem pemasaran yang kita lakukan selama ini sudah berjalan baik," katanya. Dwi Soetjipto menambahkan, sesuai kebijakan yang ditetapkan kuasa pemegang saham Semen Gresik, perusahaan akan lebih mendahulukan kepentingan permintaan pasar dalam negeri, kemudian memikirkan untuk ekspor. "Ekspor akan dipenuhi jika di dalam negeri tidak bisa menyerap lagi," tambahnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006