Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM akan mengubah pengembangan sentra UKM dengan hanya mengikut-sertakan daerah yang benar-benar berminat dan tidak seperti sebelumnya yang lebih terpusat. "Kami akan menyurati daerah-daerah yang kami anggap potensial. Kami akan tawarkan program ini kepada mereka," kata Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kemenkop UKM Choirul Djamhari yang didampingi Asisten Deputi Urusan Produktivitas dan Mutu Kemenkop UKM Endah Srinarni di Jakarta, Jumat. Menurut dia, pihaknya pada tahun 2007 akan mengalokasikan dana sebesar Rp13,9 miliar untuk pengembangan sentra UKM. Saat ini, berdasarkan data Kemenkop jumlah sentra UKM secara nasional mencapai 1.506 unit dengan jumlah unit usaha dan kondisi yang relatif beragam. Sentra UKM merupakan daerah yang di dalamnya memiliki unit-unit usaha sejenis dan relatif tidak memiliki keterkaitan yang kuat. Daerah ini biasanya tumbuh secara alami. Sedangkan kluster, merupakan entitas yang melibatkan unit-unit usaha yang saling terkait erat baik secara horisontal maupun vertikal. Kluster juga didukung keberadaan lembaga pendanaan, pasar hasil produksi dan sumber bahan baku. Dia menilai, selama ini perhatian daerah terhadap pengembangan sentra UKM di wilayahnya relatif rendah. Indikatornya, pertama pengembangan produk, dimana di daerah tidak banyak produk-produk yang dihasilkan. Kedua, pengembangan pasar yang relatif stagnan. Seharusnya, pasar lokal di sebuah sentra harus tumbuh menjadi pasar regional. Atau yang statusnya sudah regional menjadi pasar internasional. Ketiga, pengembangan kapasitas. Sehingga sumberdaya manusianya mampu belajar dan mengembangakan usaha bersama-sama membangun kemitraan dan dari sebuah keterkaitan usaha. Perhatian yang rendah terhadap pengembangan sentra UKM oleh Pemda tersebut terutama dipengaruhi kebutuhan dana investasi yang besar, seperti untuk pembangunan infrastruktur. Di sisi lain, pengembangan sentra UKM tidak bisa menghasilkan secara cepat. Faktor kedua, gagasan pengembangan sentra ternyata tidak ada di pikiran elete-elite di daerah. "Atas dasar itulah Kemenkop tidak akan membagi-bagikan kegiatan program itu ke daerah, tetapi kami akan menyurati daerah yang potensial, berminat dan serius, seperti Jawa Tengah dan Jogjakarta. Kami akan mem-backup," kata Choirul.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006